email : [email protected]

30.2 C
Jambi City
Jumat, April 19, 2024
- Advertisement -

Anis Matta: Pandemi ‘Membajak’ Mimpi Anak Muda

Populer

Jakarta, Oerban.com – Indonesia saat ini harusnya berada pada era bonus demografi yang ditandai dengan melimpahnya anak usia muda. Namun pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia justru mengancam potensi itu. Pandemi dinilai telah ‘membajak’ mimpi-mimpi yang sudah mekar yang seharusnya bisa dinikmati sekarang, namun tiba-tiba krisis datang.

Alhasil, anak usia produktif usia 20-30 dan 30-40 yang sedang melimpah, seharusnya membangun hal-hal besar di periode ini, tidak punya ruang gerak untuk bergerak. Padahal ibarat bunga, mereka waktunya mekar, bukan layu sebelum berkembang

Hal itu disampaikan Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia saat memberikan pengantar Gelora Talks dengan tema 76 Tahun Anugerah Kemerdekaan: Pemuda dan Mimpi Besarnya tentang Indonesia, Rabu (18/8/2021) petang.

“Ketakutan akan varian-varian baru dari Corona dipenuhi oleh peristiwa-peristiwa tumbangnya satu persatu korporasi bisnis dan sangat mungkin juga dipenuhi oleh tumbangnya banyak pemerintahan di masa-masa yang akan datang. Kita lihat di Malaysia, perdana menterinya (Muhyidin Yassin, red) sudah mundur karena tidak kuat, tidak mampu memikul beban krisis yang sekarang ini,” kata Anis Matta.

Maka dari itu krisis ini, ujar Anis, memukul satu kekuatan inti Indonesia yaitu bonus demografi. Bahkan kondisi ini pun bisa lebih parah lagi dalam 10-20 tahun ke depan. Pandemi, krisis ekonomi, krisis politik semakin mengancam usia produktif Indonesia.

Menurutnya hal yang harus diperbaiki ke depannya yaitu keyakinan dari diri masing-masing individu. Hal ini sangat penting untuk mengantisipasi dampak pandemi yang bisa membajak bonus demografi.

“Keyakinan ini menjadi penting bagi para pemuda usia produktif untuk mekar dengan mimpi-mimpinya. Apakah pandemi ini bisa membajak bonus demografi, atau justru mengubahnya menjadi sebuah peluang karena kita memiliki optimisme, memiliki adjustment terhadap situasi, dan mau mengubah tantangan menjadi sebuah peluang,” kata dia.

Baca juga  KAMMI Kota Jambi dan Potret Kepedulian di Masa Pandemi

Anak muda di samping berpikir realistis juga harus punya semangat optimisme dalam menghadapi krisis pandemi. Anis mengatakan dengan adanya optimisme ini menjadi sebuah kekuatan baru untuk kebangkitan Indonesia ke depannya.

“Musuh kita yang sebenarnya sekarang bukan virus, tapi adanya keinginan untuk layu di dalam diri kita. Jangan sampai sebagai bangsa kita layu sebelum berkembang,” tutup Anis.

Editor: Renilda Pratiwi Yolandini

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru