email : [email protected]

28.2 C
Jambi City
Kamis, Maret 28, 2024
- Advertisement -

ARAH PENDIDIKAN DI JAMBI : MENGEMBALIKAN KEJAYAAN UNIVERSITAS CANDI MUARO JAMBI

Populer

Baik guru K-2 dan guru honor lainnya masih bergaji di bawah UMR. Bahkan saat ini masih ada guru honorer yang bergaji di bawah Rp. 500.000 perbulan, itupun tidak diberikan setiap bulan, melainkan setiap tiga bulan sekali. Besaran gap gaji guru ASN dan guru Honorer memang sangat menyakitkan, ditambah lagi guru honorer tidak mendapatkan tunjagan TPP (Tunjangan Penghasilan Pegawai). Padahal menurut hemat saya, pegawai honorlah yang lebih pantas mendapatkan TPP.

Arah pendidikan Jambi ke-depan adalah untuk meyakinkan bahwa kualitas guru harus diperbaiki dengan memberikan pelatihan guru yang tepat sasaran. Selain itu, Pemerintah Provinsi Jambi juga harus memikirkan kesejahteraan guru honorer. Jangan ada lagi gap yang sangat tinggi antara guru honorer dan guru ASN. Karena sejatinya beban dan tanggung jawab kedua jenis guru ini adalah sama.
Buta Huruf dan Angka Putus Sekolah

BPS Provinsi Jambi pada tahun 2016 melaporkan bahwa angka buta huruf di Jambi masih pada kisaran 1.81 persen. Meskipun kecil, Jambi harus benar-benar memastikan bahwa tuntutan Undang-Undang Dasar bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan, dapat dipenuhi.

Selain buta huruf, Negeri Sepucuk Jambi Sembilan lurah juga dihantui dengan angka putus sekolah. Pada tahun 2018 Dinas Pendidikan melalui Kepala Dinas Bapak Agus Heriyanto, melaporkan bahwa angka putus sekolah pada tahun 2018 berkisar apda angka 2.349. Angka tersebar dari SD hingga SMA dengan rincian sebagai berikut: SD sebanyak 655, SMA dengan angka 621, SMP 609, dan SMA 454 orang (TribunJambi:2018).

Pemerintah provinsi Jambi dapat menggandeng semua unsur masyarakat untuk berperang melawan kasus putus sekolah dan buta huruf. Apalagi saat ini banyak sekali Lembaga pengelola Zakat dan sedekah swasta yang sangat peduli dengan bidang pendidikan. Pemerintah daerah juga dapat menggandeng partisipasi masyarakat dengan menggalakkan program orang tua asuh, yang dulu sempat berhasil di era Presiden Soeharto. Tentu, progam CSR (Corporate Social Responsibly) dari perusahan-perusahaan di Jambi dapat disatukan guna membantu menghapus angka buta huruf, dan menurunkan angka putus sekolah.

Baca juga  ACT JAMBI Pilih Khitanan Massal Sebagai Penutup Aksi Kedermawanan di 2021
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru