Muaro Jambi, Oerban.com – Learning Management System (LMS) sering juga disebut Learning Management Platform secara umum adalah perangkat lunak yang dirancang untuk membuat, mendistribusikan, dan mengatur penyampaian materi pembelajaran.
Ide LMS berasal dari e-learning yang dikembangkan dari kebutuhan akan konten pendidikan dan alat pelatihan yang murah, mudah diakses, mudah digunakan, dinamis dan kolaboratif. Platform e-learning menyediakan infrastruktur, internet, di mana pembelajaran terjadi melalui berbagai teknik partisipasi.
LMS merupakan portal pelatihan berbasis on-line yang memanfaatkan kelas virtual melalui aplikasi online learning sehingga memungkinkan peserta pelatihan untuk mendapatkan ilmu dan inovasi teknologi di bidang pertanian dengan pembelajaran interaktif, diskusi tanpa terbatas jarak, ruang dan waktu.
LMS berperan juga dalam model pembelajaran blended learning yang merupakan metode gabungan antara pembelajaran langsung (synchronous) dengan pembelajaran tidak langsung (asynchronous).
Penggunaan LMS dapat mendorong efektivitas, efisiensi dan kualitas penyelenggaraan pelatihan, yang tentunya akan berdampak pada peningkatan kualitas SDM.
Hal ini jugalah yang memacu Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Jambi untuk mengadakan in house training bagi pengelola LMS. Kegiatan in house training ini dilakukan di Bapeltan Jambi pada 10 Februari 2025, dihadiri oleh semua pengelola LMS dan dibuka oleh Kepala Bapeltan Jambi, Sugeng Mulyono.
Dalam arahannya, Kepala Bapeltan Jambi mengatakan in house training ini bertujuan agar semua pengelola LMS di Bapeltan Jambi memahami dan menguasai bagaimana prosedur kegiatan menggunakan LMS, seperti meng-upload bahan ajar, bahan tayang, bahan peraga ataupun penugasan yang diberikan oleh widyaiswara.
Kegiatan in house training ini diharapkan bermanfaat dan dapat diikuti dengan baik oleh pengelola LMS.(*)
Editor: Ainun Afifah