Bungo, Oerban.com – Brigade Pangan merupakan salah satu program utama dari Kementerian Pertanian khususnya Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian. Program ini dilatarbelakangi karena salah satunya petani yang mengerjakan lahan pertanian khususnya sawah rata-rata berumur diatas 45 tahun dan masih menerapkan metode klasik dalam berbudidaya pertanian.
Oleh karena itu mengingat dunia pertanian merupakan salah satu faktor strategis dalam menjaga kedaulatan negara melalui ketersediaan pangan yang keberlanjutan sekiranya perlu suatu terobosan dalam mengawal hal tersebut.
Brigade Pangan salah satu solusi dalam menjaga keberlanjutan ketersediaan pangan di Indonesia. Melalui anak anak muda pertanian yang dibentuk untuk mengelola lahan pertanian dan dibekali oleh sarana dan prasarana pertanian modern dengan harapan dapat mentransformasi penerapan pertanian klasik ke modernisasi sehingga biaya produksi lebih efisien dan produktivitas meningkat.
Sebagai awal pembekalan, telah dilaksanakan Pelatihan Penyiapan Tenaga Kompeten bagi Brigade Pangan Jaya Muda Bersama di Kecamatan Tanah Tumbuh Kabupaten Bungo mulai tanggal 08 s.d 10 Oktober 2025. Pelatihan ini diikuti oleh para pengelola Brigade Pangan yang berjumlah 15 orang anak muda dan perwakilan petani mitra dari brigade pangan
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bungo yang dihadiri oleh Kabid sapras, Kabid Tanaman Pangan, Bapeltan Jambi, Penyuluh Pertanian, para anggota Brigade Pangan dan petani mitra BP
Muhammad Hasbi, SP, M.Si selaku Kepala dinas TPHP Kabupaten Bungo menyampaikan arahannya bahwa Brigade Pangan ini dibentuk untuk mengelola lahan OPLAH kurang lebih 200 Ha dengan bermodalkan bantuan alsintan dari Kementan dengan harapan dapat memberdayakan alsintan tersebut untuk orientasi bisnis sehingga mendapatkan penghasilan bagi pengelola BP dan pada akhirnya ada peningkatan roda perekonomian di pedesaan.
Sejalan hal tersebut, Kantor Bapeltan Jambi pada kesempatan yang terpisah menambahkan bahwa dengan adanya BP para pemuda tani dapat belajar bisnis pertanian secara langsung dan petani sekitarnya sebagai mitra bisnis untuk mengembangkan dunia pertanian ke arah lebih modern. Sehingga tercipta ekosistem usaha pertanian di pedesaan yang dikelola dengan manajemen bisnis yang lebih baik sekaligus membantu dalam pencapaian swasembada pangan nasional khususnya Kabupaten Bungo.
Materi yang dijelaskan pada kegiatan ini antara lain yaitu mengenai operasional TR 2/TR 4, operasional Combine dan analisa usah tani. Materi tersebut disampaikan dengan harapan peserta mempunyai bekal awal dalam mengelola BP untuk kedepannya.
Editor: Alfi Fadhila

