Tebing Tinggi – Jambi, Oerban.com – Sejak oktober 2016, Supari telah mengembangkan pembuatan kompos menjadi industri kompos. Bermodalkan semangat dan ketekunan, Supari yang bekerja sehari-hari sebagai guru ini mulai mencoba mengolah limbah yang ada disekitar lingkungan tempat tinggalnya menjadi kompos. “Awalnya saya hanya coba sedikit, dan berhasil. Akhirnya saya mulai belajar bagaimana membuat kompos yang baik, maklum saya ini serjana pendidikan jadi belajarnya secara otodidak”, ungkap Supari. (Senin, 27/08/2018).
Suatu ketika Supari diminta menjadi Sekretaris Kelompok Tani Mekar Jaya, disaat itulah dia mulai memikirkan potensi yang dimiliki oleh Desa Dataran Kempas. Karena pendapatan utama masyarakatnya berasal kebun sawit, maka perlu pengembangan kedepan. Tidak hanya mengandalkan hasil dari sawit ini saja, mesti ada tambahan lain. Apalagi usia sawit di saat ini (2016) sudah hampir 25 tahun, tentu sudah tidak produktif lagi. Inilah salah satu alasan yang membuat akhirnya Supari mengembangkan kompos yang berasal dari limbah sawit (tankos, cacahan pelepah) ditambah bahan-bahan lainnya untuk diproduksi masal.
“Usaha tidak pernah mengkhianati hasil”, seperti kata pepatah tersebut, kini usaha yang dikembangkan oleh Supari bersama istri dan kelompok taninya telah membuahkan hasil. Sekitar 200 orang bekerja bersama Supari dan kelompok tani yang dikomandoinya.
Usaha produksi kompos tersebut menjadi terbesar untuk Provinsi Jambi, dengan produksi hampir 1.000 ton sebagian besarnya ditampung oleh PT. WKS Jambi. (TIM)