Beirut, Oerban.com – Serangan yang dilancarkan Israel pada hari Rabu (14/2/2024) di Lebanon merupakan serangan paling mematikan dalam pertempuran lintas batas selama berbulan-bulan. Korban tewas akibat dua serangan tersebut meningkat menjadi 10 orang pada hari Kamis, 15/2/2024.
Serangan tersebut menghantam kota Nabatiyeh dan sebuah desa di Lebanon selatan pada hari Rabu, hanya beberapa jam setelah proyektil yang diduga berasal dari Lebanon menewaskan seorang tentara Israel.
Kantor Berita Nasional yang dikelola pemerintah melapor bahwa di Nabatiyeh serangan tersebut merobohkan sebagian bangunan, menewaskan tujuh anggota keluarga yang sama, termasuk seorang anak.
Baca juga: Ibu dan Dua Anaknya Tewas dalam Serangan Udara di Lebanon
Seorang anak laki-laki yang awalnya dilaporkan hilang ditemukan hidup di bawah reruntuhan. Laporan awal menyebutkan empat orang tewas.
Di desa Souaneh, seorang wanita dan dua anaknya yang masih kecil dibunuh. Korban tewas warga sipil Lebanon termasuk enam perempuan dan tiga anak-anak. Tiga pejuang Hizbullah juga tewas pada hari Rabu.
Kebakaran dari Lebanon pada Rabu pagi melanda kota Safed di Israel utara, menewaskan seorang tentara wanita Israel dan melukai delapan orang.
Jumlah korban jiwa tersebut menandai peningkatan yang signifikan dalam lebih dari empat bulan konflik lintas batas harian yang dipicu oleh pecahnya konflik Israel-Palestina di Gaza pada 7 Oktober .
Perang tersebut dipicu oleh serangan mendadak ke Israel selatan oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas, sekutu Hizbullah.
Instansi pemerintah, sekolah dan Universitas Lebanon tetap tutup pada hari Kamis sebagai protes atas serangan udara tersebut.
Sumber: Daily Sabah