Bungo, Oerban.com – Bupati Bungo, Mashuri menyambangi lokasi pemukiman komunitas Suku Anak dalam (SAD) di Dwi Karya Bakti, Kecamatan Pelepat, Kabupaten Bungo untuk menyaksikan panen ikan hasil pemeliharaan masyarakat adat tersebut, pada Selasa (23/5/2023).
Hasil panen satu dari 3 unit kolam dalam tersebut, diperkirakan hampir mencapai 1 ton ikan jenis nila. Sedangkan 2 unit kolam lain masih tahap pembesaran, dengan jenis ikan patin.
“Sejak tahun 2015 komunitas SAD di lokasi tersebut belajar beternak ikan. Dimulai dari kolam terpal, kolam fiber dan berakhir di kolam dalam. Keberhasilan kelompok pembesaran ikan ‘Mina Klukup’ ini tidak terlepas dari dukungan dan asistensi Disnakkan Kabupaten Bungo,” jelas CEO Pundi Sumatra, Dewi Yunita dalam keterangan tertulis.
Pundi Sumatra sendiri merupakan NGO yang melakukan pendampingan dan pemberdayaan di lokasi tersebut. Tidak hanya fokus pada pemberdayaan ekonomi, namun juga menyentuh aspek penyediaan layanan dasar dan melakukan advokasi kebijakan-kebijakan daerah yang lebih inklusif.
Potensi bahan baku ikan yang melimpah, menumbuhkan minat di komunitas ini untuk mengembangkan produk olahan berupa ikan asap. Usaha ini mulai di rintis pada tahun 2020 dan produk dengan label kelompok “Mina Hasop Eluk” kini mulai di kenal dan diterima masyarakat, khususnya di Kabupaten Bungo.
Dalam kunjungannya ke rumah produksi ikan asap, Bapak Bupati dan rombongan, melihat secara langsung bagaimana tahapan produksi ikan asap ini dibuat oleh para kader SAD yang semuanya berusia remaja dan sebagiannya masih duduk di bangku sekolah formal.
“Cukup lama kami belajar hingga kini mahir mengasap ikan. Selain mengisi kas kelompok, ikut terlibat mengasap ikan juga bisa menambah uang jajan untuk sekolah,” ujar Siska, salah satu anggota kelompok Mina Hasop Eluk.
Produk ikan asap ini selalu tersedia di Dekranasda Kabupaten Bungo, bazar car free day oleh Disnakkan dan di beberapa warung di lokasi lintas kecamatan Pelepat.
“Setiap minggu, orang warung meminta stok ikan asap sebanyak 3-5 Kg, ke depan kami juga berharap produk ikan asap ini bisa masuk ke mini market di kota Bungo maupun beberapa outlet Propinsi Jambi,” sebut Juliana, Ketua Kelompok Mina Hasop Eluk.
Sementara itu, Bupati Mashuri merasa bangga sekali dengan keberhasilan produk olahan makanan pertama dari SAD ini, dengan melihat secara langsung bagaimana ikan ini di produk, beliau menyatakan bahwa masyarakat tidak perlu lagi meragukan produk tersebut. Karena di olah dengan sangat higenis, pun telah mengantongi sertifikat halal MUI, PIRT dan NIB.
“Saya menghimbau agar masyarakat justru mendukung kemandirian ekonomi pada SAD dengan cara membeli produk yang mereka hasilkan, pemerintah akan ikut mensupport UMKM ini agar dapat semakin berkembang,” ujar Bupati Bungo.
Perjalanan usaha ekonomi masyarakat SAD serta rangkaian program pendampingannya ini tidak terlepas juga dari supporting dari program Zakat Community Development (ZCD) BAZNAS RI dan Program ESTUNGKARA – kemitraan partnership yang Pundi Sumatra jalankan.
“Mina hasop Eluk masih membutuhkan dukungan dalam aspek pemasaran, branding dan peningkatan kapasitas untuk dapat melakukan diversifikasi jenis produk olahan ikan dan Pundi Sumatra tidak akan mampu melakukan ini tanpa dukungan serta kerjasama dengan parapihak terkait. Potensi ini adalah milik Bungo, semoga pemerintah daerah siap untuk men-take over dan mendorong UMKM ini agar semakin berkembang,” tutup Ketua Pundi Sumatra, Dewi Yunita.(*)
Editor: Ainun Afifah