email : [email protected]

25.9 C
Jambi City
Kamis, April 25, 2024
- Advertisement -

Cara Mudah Mengendalikan Lalat Buah Cabai

Populer

Lalat buah (Bactrocera spp.) menjadi momok yang mengerikan bagi petani cabai, karena serangannya dapat menyebabkan gagal panen. Intensitas serangan berkisar pada tingkat menengah dan tinggi yakni antara 30%-90%, dan pada beberapa kasus bisa mencapai 100%. Intensitas ini sangat dipengaruhi oleh kondisi iklim, vegatasi lingkungan dan pola budidaya. Kegagalan dalam pengendalian biasanya disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya terlambat dalam pengendalian, salah dalam penentuan obat, membiarkan buah yang terserang dilahan, serta sanitasi yang buruk.

Lalat buah termasuk hama polypag, yang tumbuh dan berkembangbiak pada banyak jenis tanaman, misalnya tomat, melon, jambu biji, serta buah-buahan lainnya. Lalat buah ini biasanya meletakan telurnya kedalam buah cabai dengan cara menusukan ovipasitornya kebuah cabai, sehingga telur-telur tersebut kemudian menetas dan menjadi larva. Larva-larva inilah yang nantinya memakan jaringan buah cabai, sehingga akhirnya buah cabai membusuk dan jatuh. Setelah jatuh, larva tersebut akan keluar dari buah cabai dan berdormansi dalam tanah, setelah 10 hari akhirnya menjadi lalat dewasa yang siap menyerang tanaman cabai.

Petani cabai gagal dalam mengantisipasi serangan lalat buah ini dikarenakan membiarkan buah tanaman cabai yang terserang dan jatuh di lahan. Padahal ini adalah sumber utama lalat buah untuk masa selanjutnya, dan pada akhirnya tanaman cabai tetap terserang lalat buah sampai musim panen cabai berhenti.

Guna mengatasi serangan lalat buah tersebut, maka diperlukan langkah pengendalian yang efektif dan sederhana agar buah tanaman cabai dapat dipanen sesuai harapan, diantaranya:

1. Melakukan tindakan pencegahan sedini mungkin

Pada prakteknya tindakan pencegahan jauh lebih efektif daripada pengendalian, hal ini juga berlaku pada tanaman cabai. Tindakan pencegahan itu bisa dimulai saat mengolah lahan, di mana tanaman inang yang buahnya terserang oleh lalat buah, dikumpulkan kemudian dibakar. Jikapun mau dikubur, maka buah-buah yang terserang oleh Lalat tersebut harus dikubur kedalam lobang sedalam 1 meter.

Baca juga  Momen Kebersamaan Penyuluh dan Kelompok Tani Dalam Ajang Lomba Asah Terampil di Kabupaten Sarolangun

Selain itu, tindakan pencegahan juga dilakukan seminggu sebelum bunga pertama keluar. Maka langkah pencegahannya adalah dengan memasang perangkap lalat buah, bisa dengan lem pelikat atau bisa juga dengan metyl eugenol. Perangkap ini dipasang di sekitar lahan cabai, biasanya 20-50 buah untuk 1 hektar. Perangkap ini mesti diganti setiap seminggu sekali agar daya rekatnya tetap terjaga.

2. Menanam tanaman pengusir lalat buah

Lalat buah termasuk jenis hama yang tidak suka dengan bau yang menyengat, oleh sebab itu perlu dilakukan tindakan pencegahan sekaligus pengendalian dengan menanam tanaman-tanaman yang bersifat mengusir lalat buah. Diantara tanaman yang dapat mengusir Lalat buah adalah tanaman rosemary, pandan wangi, lavender, krisan, kemangi serta bunga tagetes.

Penanaman tanaman pengusir lalat buah ini dilakukan di sekitar tanaman cabai, bisa di pinggir tanaman atau di antara bedengan atau bisa juga dalam barisan tanaman cabai.

3. Melakukan pengendalian Lalat buah

Pengendalian lalat buah biasanya dilakukan secara kimiawi, langkah ini sudah sangat populer di kalangan petani, karena terlihat lebih praktis dan efisien. Namun cara ini tidak efektif untuk jangka panjang, sebab lalat buah menjadi resisten, musuh alami berkurang dan tentu merusak lingkungan.

Oleh sebab itu, perlu dicoba tindakan pengendalian secara organik, di mana pembuatan pestisida nabati, pemanfaatan agen hayati, serta teknik pengendalian integrasi jauh lebih efektif dan berguna untuk jangka panjang. Pestisida nabati yang digunakan berbahan dasar tembakau, ekstrak buah bintaro, ekstrak nimba/mindi, serta umbi gadung. Bahan-bahan ini dijadikan satu bagian kemudian difermentasikan sekitar tiga hari, setelah itu campurkan larutan kapur barus sebelum diaplikasikan. Agensia hayati yang dapat digunakan adalah beuveria bassiana, di mana jamur ini akan mematikan lalat buah secara perlahan. kemudian pengendalian terintegrasi adalah dengan menggabungkan semua langkah di atas secara bersamaan.

Baca juga  Rapat Gelar Teknologi dan Percontohan, Tiga UPT Kementan dan Dinas TPHP Provinsi Jambi Siap Sukseskan HKP ke-51  

Pengendalian secara organik dapat menekan pertumbuhan lalat buah untuk jangka waktu yang panjang. Sebab dengan model pengendalian ini, musuh-musuh alami dari Lalat buah akan berkembang dengan baik sehingga diharapkan mampu mengendalikan Lalat buah secara mandiri.

Penulis: Hendri Yandri

(Widyaiswara Kementerian Pertanian)

 

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru