email : [email protected]

25.4 C
Jambi City
Jumat, April 26, 2024
- Advertisement -

CHINA TEMBAKKAN RUDAL, AMERIKA MAKIN PANAS

Populer

Washington, Oerban.com – Dilansir dari laman Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) atau Pentagon, Amerika mengecam keras tindakan China yang menembakkan beberapa misil termasuk rudal yang dijuluki “pembunuh kapal induk” ke Laut China Selatan. Menurut Pentagon tindakan Beijing semakin mengguncang situasi di kawasan sengketa tersebut. (28/08/2020)

Menurut laporan South China Morning Postada dua rudal yang ditembakkan Beijing ke kawasan Laut China Selatan pada hari Rabu. Keduanya adalah rudal DF-26 yang dijuluki sebagai rudal “pembunuh kapal induk” dan DF-21.

Namun, menurut Pentagon, pasukan Beijing meluncurkan sebanyak empat rudal balistik—bukan dua—selama latihan militer di sekitar kepulauan Paracel. Departemen itu mempertanyakan komitmen China tahun 2002 yang ingin menghindari kegiatan provokatif.

“Tindakan China, termasuk uji coba rudal, semakin mengguncang situasi di Laut China Selatan,” kata Pentagon dalam sebuah pernyataan hari Kamis waktu Washington.

“Latihan semacam itu juga melanggar komitmen RRC (Republik Rakyat China) di bawah Deklarasi 2002 tentang Perilaku Para Pihak di Laut China Selatan untuk menghindari kegiatan yang akan memperumit atau meningkatkan perselisihan dan memengaruhi perdamaian dan stabilitas,” lanjut pernyataan tersebut, yang dilansir AFP, Jumat (28/8/2020).

Selama dekade terakhir, China telah membangun instalasi militer di beberapa terumbu karang dan singkapan yang disengketakan di Laut China Selatan untuk menegaskan kedaulatannya atas sebagian besar wilayah yang juga diklaim oleh Vietnam, Filipina, Malaysia, Taiwan, dan Brunei.

Pentagon mengatakan latihan militer China yang dimulai 23 Agustus hingga 29 Agustus di dekat Paracel adalah yang terbaru dari serangkaian tindakan RRC untuk menegaskan klaim maritim yang melanggar hukum dan merugikan tetangganya di Asia Tenggara. (sindonews.com)

Ketegangan di kawasan Laut China Selatan telah memicu beberapa kali insiden, termasuk pelanggaran zona udara. Sehingga baik Taiwan, Jepang maupun negara ASEAN yang wilayahnya bersinggungan dengan area tersebut telah meningkatkan sistem keamanan udaranya.

Baca juga  Turki Mulai Imbangi Dominasi Amerika dan Rusia Pasca 30 Tahun Perang Dingin

Besarnya cadangan migas di Laut China Selatan menjadi pemicu perebutan wilayah di laut tersebut.

Editor : Tim Redaksi

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru