email : [email protected]

30.5 C
Jambi City
Senin, April 29, 2024
- Advertisement -

Dampingi Purnawidya melalui Evaluasi Pasca Pelatihan dan Bimbingan Lanjutan, Bapeltan Jambi Pastikan Peningkatan Kompetensi

Populer

Jakarta, Oerban.com – Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, kinerja pertanian juga ditentukan oleh kerja penyuluh dan petani di lapangan.

Oleh karena itu, Kementerian Pertanian mendorong BPPSDMP agar mampu memberi pelatihan dan mencetak tenaga terlatih untuk terus menggerakkan pertanian ke arah yang lebih maju, mandiri dan modern, katanya.

Penyelenggaraan Pelatihan diarahkan untuk meningkatkan kinerja aparatur dan non aparatur pertanian yang dapat menghasilkan sumberdaya manusia sehingga mampu melaksanakan tugas fungsi/pekerjaan secara inovatif, kreatif, profesional dan berwawasan global. Upaya peningkatan kualitas kinerja tersebut, hanya dapat diwujudkan apabila penyelenggaraan pelatihan pertanian dapat dikelola dengan baik mulai dari perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi pasca pelatihan. Untuk menghasilkan mutu peserta pelatihan atau purnawidya yang memenuhi standar sesuai dengan kebutuhan tugas dan fungsi/pekerjaan di tempat tugas/tempat usahanya diperlukan evaluasi pasca pelatihan.

Balai pelatihan pertanian sebagai unit pelaksana teknis Kementerian Pertanian yang memiliki tupoksi penyelenggaraan pelatihan aparatur dan non aparatur tetap memastikan purnawidya yang telah dilatih dapat meningkat kompetensi dan keterampilan maupun sikapnya, salah satunya dengan pelaksanaan bimbingan lanjutan dan pasca pelatihan.

Evaluasi Pasca pelatihan adalah suatu kegiatan untuk mengukur tingkat keberhasilan proses berlatih-melatih secara obyektif, dapat dipercaya (reliable) dan sahih/absah (Valid) yang dilakukan setelah selesai proses pelatihan;

Evaluasi pasca pelatihan pertanian merupakan kelanjutan dari serangkaian kegiatan pelatihan yang dilakukan sebelumnya dan merupakan satu-kesatuan utuh yang tercakup dalam kerangka sistem Pengembangan Diklat Berbasis Kompetensi (Competency Base Training/CBT). Melalui kegiatan evaluasi pasca pelatihan ini, diharapkan diperoleh informasi dan umpan balik bagi penyempurnaan program dan penyelenggaraan pelatihan yang akan datang.

Selain itu, evaluasi Pasca Diklat merupakan evaluasi terhadap pelatihan yang dilakukan setelah peserta diklat kembali ke tempat kerjanya. Evaluasi ini bertujuan untuk menilai perubahan kinerja peserta diklat serta dampak yang ditimbulkan dari pelatihan.

Baca juga  Kementan Ajak Milenial Melek Literasi Keuangan Dengan Pelatihan untuk Staf BDSP dan Fasilitator Muda

Setelah diketahui keragaan kompetensi dari purnawidya, maka dilakukan bimbingan lanjutan. Bimbingan Lanjutan bertujuan memberi pemahaman lebih mendalam mengenai aspek teknis maupun non teknis dari onfarm sampai offfarm

Dalam rangka memastikan kualitas pelatihan yang diselenggarakan, Bapeltan Jambi menyelenggarakan evaluasi pasca diklat dan bimbingan lanjutan pada Hari Kamis tanggal 11 s.d 13 November 2021. Pelatihan yang dijadikan sampel adalah pelatihan agribisnis karet bagi penyuluh pertanian. Kegiatan ini dilakukan enggunakan metode wawancara dan observasi lapangan peserta purnawidya, atasan langsung, rekan kerja dan pelaku utama purnawidya.

Responden merupakan purnawidya pelatihan agribisnis karet bagi penyuluh pertanian yang berasal dari Kecamatan Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung. Kegiatan ini dihadiri oleh Widyaiswara BPP Jambi (Syukur.SP. MP), koordinator BPP Kecamatan Sumpur Kudus (Yusuf, S.PKP), KJF dari Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten Sijunjung (Ismed Dafri, SP), Penyuluh Pertanian Kecamatan Sumpur Kudus (Rozi Edwar SP) dan Petani (Safli Marhengki_.

Dalam menyelenggarakan kegiatan tersebut, widyaiswara BPP Jambi menyatakan bahwa Sistem perkebunan karet rakyat di Kab Sijunjung sangat diuntungkan dengan demografi alam setempat. (tanah yang subur, suhu kelembaban yang cocok bagi pertumbuhan tanaman karet) sehingga tanaman karet sehat dengan produksi yang tinggi. Ditambah lagi dengan pola budidaya tanaman karet yang baik, ditandai dengn penggunaan benih unggul, jarak tanam yang sesuai anjuran dan sistem penyadapan yang baik. Serta minimnya serangan hama jamur akar putih yang secara umum menjadi momok petani karet di Indonsia. Namun dari aspek pemasaran perlunya kelompok tani yang ada untuk dapat bermitra dengan pabrik rumrabber terdekat untuk memutus rantai pemasaran sehingga harga yang diterima petani akan lebih tinggi dibandingkan bila mereka menjual ke pedagang atau tengkulak setempat.

Baca juga  PUSAT PELATIHAN PERTANIAN SOSIALISASIKAN KOSTRATANI : JAMBI TERPILIH DALAM PROGRAM 100 HARI MENTERI PERTANIAN

Di lain pihak, JFdari Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan Kab Sijunjung mengucapkan terimakasih kepada Balai Pelatihan Pertanian Jambi yang telah membina Penyuluh diwilayah dinas pertanian tanaman pangan dan perkebunan Kab Sijunjung.

Rasa terima kasih juga diungkapkan oleh coordinator BPP Kecamatan Sumpur Kudus kepada Balai Pelatihan Pertanian Jambi yang telah melakukan bimbingan dan evaluasi terhadap pesertanya

Balai Pelatihan Pertanian Jambi sangat memberikan dampak positif terhadap pengembangan sumber daya manusia Pertanian di wilayah Sijunjung, masih dibutuhkan kerjasamanya dalam bentuk latihan fungsional dalam menyiapkan mental, metodologi dalam melakukan penyuluhan khusunya bagi penyuluh yang baru diangkat.

Penulis: Ferdinal

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru