Sungai Penuh, Oerban.com – Sebagai bagian dari organisasi kemasyarakatan GARBI KERINCI menyayangkan sikap arogan yang dilakukan oleh pejabat pemerintah kota sungai penuh yang juga wakil walikota Zul Helmi terhadap kasi KESBANGPOL kota sungai penuh Gusnaidi. (24/04/2019)
Dari keterangan korban, insiden pemukulan tersebut terjadi ditengah persiapan pemantauan di sejumlah TPS dalam pelaksanaan Pemilu 2019 pada 17 April 2019 lalu. Sesuai jadwal, pemantauan dilaksanakan pada Selasa (16/4/2019) pagi sekitar pukul 10.00 WIB.
Korban yang saat itu menyangka bahwa rombongan tim 2 pemantauan PEMILU 2019 di Kota Sungai Penuh yang dipimpin oleh WAWAKO Zul Helmi telah berangkat ke lokasi pemantauan, ditengah perjalanan korban ditelpon salah seorang pejabat KESBANGPOL Kota Sungai Penuh yang menyampaikan bahwa WAWAKO masih berada di kantor. Dengan demikian korban langsung berbalik menuju Kantor Wali Kota Sungai Penuh untuk kembali ikut rombongan yang dipimpin oleh wawako tersebut.
Sesampainya di depan kantor wali kota, korban langsung menghadap sekaligus meminta maaf atas kekhilafan yang terjadi. Namun justru saat itulah korban dipukul dan ditendang oleh wawako Zul Helmi yang sekaligus merupakan ketua Tim 2 Pemantauan persiapan pemilihan umum 2019 di Kota Sungai Penuh.
Atas perbuatan tersebut, korban yang didampingi keluarga, resmi melaporkan Wawako Sungai Penuh tersebut ke MAPOLRES KERINCI pada Selasa (23/4/2019) atas tindakan tidak menyenangkan.
Saat ini Gerakan Arah Baru Indonesia (GARBI) – Kerinci sedang mengupayakan bantuan hukum untuk ikut mengawal proses hukum yang tengah berlangsung serta memastikan penerapan hukum yang berkeadilan.
“Ini adalah tindakan yang sangat bertantangan dengan nilai moral. Apalagi pelakunya adalah pejabat tinggi daerah yang seharusnya dapat mengayomi serta memberikan contoh yang baik kepada masyarakat”, ungkap Ketua GARBI Kerinci Dovi Eka Wiranata. (TIM)