Jakarta (Oerban.com) – Gabungan Asosiasi Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) memperkirakan penjualan makanan dan minuman atau mamin akan turun menjadi 5 persen pada Natal dan tahun baru di 2018.
Hal ini seiring dengan perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia dan karakteristik generasi milenial yang cepat bosan. Ketua Umum GAPMMI, Adhi S. Lukman mengungkapkan, potret penjualan makanan dan minuman di Desember ini yang tidak menunjukkan kenaikan luar biasa seperti tahun-tahun sebelumnya. Meski ada momen Natal dan Tahun Baru, penjualan malah semakin mengecil.
“November sih mulai membaik dibanding tiga bulan sebelumnya, tapi Desember ini masih stabil, tidak ada gejolak kenaikan luar biasa. Di tahun-tahun belakangan ini, Lebaran, Natal, dan tahun baru tidak terlalu signifikan gejolaknya,” ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Senin (25/12/2017).
Liputan6.com, Jakarta – Gabungan Asosiasi Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) memperkirakan penjualan makanan dan minuman atau mamin akan turun menjadi 5 persen pada Natal dan tahun baru di 2018.
Hal ini seiring dengan perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia dan karakteristik generasi milenial yang cepat bosan. Ketua Umum GAPMMI, Adhi S. Lukman mengungkapkan, potret penjualan makanan dan minuman di Desember ini yang tidak menunjukkan kenaikan luar biasa seperti tahun-tahun sebelumnya. Meski ada momen Natal dan Tahun Baru, penjualan malah semakin mengecil.
“November sih mulai membaik dibanding tiga bulan sebelumnya, tapi Desember ini masih stabil, tidak ada gejolak kenaikan luar biasa. Di tahun-tahun belakangan ini, Lebaran, Natal, dan tahun baru tidak terlalu signifikan gejolaknya,” ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Senin (25/12/2017).
(Sumber : liputan6.com)