Muaro Jambi, Oerban.com – Gubernur Jambi, Al Haris melepas secara simbolis ekspor komoditas pertanian unggulan di lokasi gudang Indokara Muaro Jambi pada Kamis 23 Januari 2025.
Bersama Badan Karantina Indonesia, Al Haris menyatakan bahwa Jambi siap meningkatkan produktivitas tanaman pertanian unggulan. Antara lain Pinang, Karet Lempengan dan Kayu Meranti.
“Jambi punya potensi yang masih besar, apalagi kita Pinang Betara yang spesifik Jambi dan menjadi pinang terbaik. Belum lagi karet dan kayu meranti masih menjadi salah satu penghasilan bagi para petani kita”, ujarnya.
Gubernur Jambi, Al Haris menyebutkan bahwa beberapa harga komoditi sudah mulai baik hal ini disebabkan perbaikan tata niaga dan tata kelola ekonomi Jambi. Komoditi di bidang perkebunan dengan kondisi lahan masih luas akan tetapi produksi rendah salah satunya yaitu karet, karena karet selama ini harganya tergolong rendah sehingga para petani beralih fungsi ke sawit.
Al Haris berusaha akan memperbaiki kondisi yang ada. Termasuk arus barang dan jasa di mana semuanya harus dari Jambi.
Hadir dalam kegiatan tersebut perwakilan beberapa perusahaan, unsur Forkompinda, Balai Pelatihan Pertanian Jambi serta pegiat eksportir di Jambi.
Berdasar data BPS, Pinang Betara yang biasa tumbuh di Kabupaten Tanjung Jabung Barat merupakan komoditi ekspor unggulan Provinsi Jambi di samping pertambangan, dengan negara tujuan di antaranya India, Pakistan, dan Bangladesh.
Tradisi memakan buah pinang sudah dijalani masyarakat Indonesia sejak dahulu kala. Laku mengunyah buah pinang dicampur kapur, tembakau, cengkeh, gambir, dan dibalut daun sirih diakui berkhasiat menyehatkan gigi dan mulut.
Tidak hanya itu, biji pinang kering juga dimanfaatkan sebagai bahan baku industri dan farmasi. Di bidang industri, pinang digunakan sebagai campuran kosmetik, campuran permen, serta zat pewarna alami pada kain dan kapas.
Pinang mengandung zat-zat antioksidan sehingga banyak digunakan di bidang farmasi. Pemakaiannya sebagai campuran pembuat obat-obatan, seperti obat disentri, obat cacing, obat kumur, dan lan-lain. Selain dimanfaatkan di dalam negeri, pinang biji juga merupakan komoditas ekspor yang turut meningkatkan devisa negara.
Kementerian Pertanian sebagai stakeholder yang membidangi perkebunan selama ini juga ikut berperan secara aktif agar produksi komoditas perkebunan terus melakukan berbagai usaha agar produksinya tinggi.
Lahan terbesar pertanian pinang di Jambi ada di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Adapun provinsi lainnya di Sumatra seperti Lampung, Aceh, dan Bengkulu turut menyumbang produksi pinang nasional.
Beberapa waktu lalu, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta jajarannya untuk mendorong produksi maupun produktivitas komoditas pertanian termasuk perkebunan, dengan pola kemitraan melalui penguatan kelembagaan pekebun dengan industri pengolahan, serta modernisasi atau digitalisasi pendataan pertanian sebagai bagian dari perbaikan tata kelola perkebunan nasional yang harus segera dicapai.
Sementara itu, tren kenaikan harga karet ini mengakibatkan pekebun lebih bergairah sadap karet. Ada sejumlah faktor peningkatan harga karet seperti kondisi iklim, penurunan pasokan dari Thailand, Indonesia dan Vietnam, nilai tukar rupiah terhadap dollar, harga minyak dunia dan faktor eksternal lainnya.
Tentunya pemerintah Indonesia berharap tren ini mencapai titik keseimbangan baru dari harga karet sehingga petani karet bisa mendapatkan remunerasi harga yang berkeadilan.
Pemerintah Indonesia juga menjamin akan mengawal kebijakan karet nasional dengan pendekatan yang holistik.
Penulis : Ferdinal
Editor: Julisa