Pengabuan, Oerban.com – Ada yang menarik dari kegiatan penutupan Pelatihan Teknis Bagi Aparatur Angkatan XXI (Komoditas Padi) dan Pelatihan Teknis Bagi Non Aparatur Angkatan XXVIII (Komoditas Padi) yang diadakan oleh Bapeltan Jambi di BPP Pengabuan, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi. Bupati Tanjung Jabung Barat, H. Anwar Sadat ikut menghadiri kegiatan penutupan sekaligus bedialog dengan petani dan penyuluh yang menjadi peserta. Menurut peserta maupun panitia, ini merupaka momen perdana dan sangat langka terjadi hadirnya Bupati dalam acara penutupan pelatihan.
Dalam paparannya, Bupati yang didampingi oleh Ketua TP PKK, Hj. Fadhillah Sadat menjelaskan pentingnya menjaga kualitas/mutu beras dengan memperhatikan proses penyimpanan gabah setelah panen. Hal ini tentunya dimaksudkan agar beras yang dihasilkan petani dapat bersaing dengan dengan beras dari luar seperti dari Palembang, Lampung, Padang dan lainnya, kata Bupati.
Pemerintah Daerah Tanjung Jabung Barat telah melakukan terobosan dalam menyerap beras produksi petani diantaranya dengan mewajibkan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemerintahan untuk membeli dan mengkonsumsi beras lokal yang dihasilkan oleh petani Tanjung Jabung Barat.
Saat ini Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat juga telah menjalin kerjasama antar daerah termasuk dalam rangka mengembangkan potensi potensi yang layak dikerjasamakan termasuk juga terkait pemasaran beras. Jadi dalam hal ini Pemerintah akan terus berupaya mencari solusi pemasaran bagi beras produksi petani kita. Oleh karenanya sangat penting untuk memperhatikan dan menjaga kualitas beras agar bisa bersaing dengan beras produksi daerah lain, tambahnya.
Bupati juga meminta kepada penyuluh agar selalu membantu petani guna mencari solusi yang tepat untuk meningkatkan mutu beras termasuk kebutuhan alat perontok padi maupun lantai jemur sehingga gabah yang sudah disabit tidak terlalu lama di lahan yang bisa menyebabkan beras patah dan berwarna kekuningan.
Hal ini sesuai dengan pernyataan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi bahwa cara menanam padi secara baik dan benar harus dikuasai para petani guna meningkatkan hasil panen karena permintaan beras yang tidak pernah menurun.. Untuk itu, para petani seharusnya memiliki pengetahuan dasar terkait cara penanaman padi yang baik dan benar agar hasil panennya sesuai target, kata Dedi.
Pelatihan teknis komoditas padi ini diarahkan untuk penguatan kemampuan para petugas pertanian atau penyuluh pertanian masing masing sebanyak 30 orang yang bekerja di wilayah sentra atau pengembangan komoditas padi. Ini didasarkan pada program unggulan Kementerian Pertanian era Syahrul Yasin Limpo yang menempatkan Kostratani sebagai salah satu ikon utamanya.
Penulis: Desi