email : [email protected]

29 C
Jambi City
Sabtu, April 20, 2024
- Advertisement -

Hadirnya Kartini, Membawa Secercah Cahaya

Populer

Oerban.com – “Door Duisternis to Licht, Habis Gelap Terbitlah Terang”

Disaat kita tahu pada kondisi nan gelap, penuh akan diskriminatif, feodal menjamur, wanita dilarang mengenyam pendidikan, terkukung didalam jeruji pemikiran dan tindakan yang tak membolehkan untuk maju karena dikekang budaya kolonial.

Disaat kita tahu kondisi social yang mengalami stratifikasi sosial yang ketat, kondisi politik yang dibatasi dan mengalami diskriminasi, kondisi ekonomi yang hanya berkutat pada agraris dan perkebunan, serta pendidikan yang terbatas dan diskriminatif.

Hadirlah sosok kartini, membawa secercah cahaya yang tak mau terus-terusan berada di kegelapan.

Kartini hadir dengan gagasan pendidikannya, keinginan melahirkan generasi peradaban yang terikat akan tali ilmu, memiliki kesempatan yang sama untuk mengenyam pendidikan, membuka cakrawala berpikir dan tindakan yang menghadirkan kebermanfaatan. Melalui surat-suratnya yang ia tulis, sekitar 116 surat yang diterjemahkan oleh armin pane, kemudian disusunlah surat itu menjadi buku, yang biasa kita kenal “Habis Gelap terbitlah Terang! “

Yang buku ini, jarang sekali kita ketahui fakta yang ditutupi, bahwa saat beliau berada ketika pada masa dipingit rajin sekali membaca Quran, dan selalu minta dijelaskan tafsirnya kepada kyai, dan tibalah pada satu ayat Al Quran Al Baqarah : 257, Minadzulumati ilan nur (Dari kegelapan menuju cahaya) ketika dibaca tafsirnya terinspirasilah Kartini, dan kemudian beliau tuliskan bait-bait syi’ir Habis Gelap terbitlah Terang.

Begitulah indahnya Al-Quran, ketika kita membaca dan memahami maknanya, akan ada jutaan inspirasi yang boleh jadi kita jumpai dan dapatkan. Maka kenali Al-Quran!

Kartini ialah sosok seorang muslimah, dia keturunan ulama kiyai, dan pernah mengaji dengan kiyai, dan dalam bukunya terakhir dia juga pernah mengatakan “Ingin sekali saya menggunakan gelar tertinggi, yaitu menjadi hamba Allah”

Baca juga  Himpunan Mahasiswa Ilmu Sejarah UNJA Gelar Webinar Hari Kartini, Ini yang Disampaikan

Namun ada stigma yang mengatakan bahwa Islam itu melarang wanita untuk mendidik, untuk maju, padahal tidak demikian. Islam tidak melarang wanita untuk mendidik, untuk maju, karena di wanitalah lahir sebuah peradaban islam. Karena di wanitalah seorang bisa memahami arti menjadi seorang ibu dan menjadi madrasah pertama bagi anak-anaknya.

Penulis: Arridho Hakim

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -

Artikel Lainnya

2 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru