email : oerban.com@gmail.com

31.4 C
Jambi City
Tuesday, May 20, 2025
- Advertisement -

Indonesia-Jepang Perkuat Kerja Sama Energi Bersih, PLTP Muara Laboh Jadi Proyek Prioritas AZEC

Populer

Jakarta, Oerban.com – Pemerintah Indonesia dan Jepang terus memperkuat kolaborasi strategis dalam energi berkelanjutan dan pembangunan infrastruktur ramah lingkungan, khususnya melalui kerangka kerja sama Asia Zero Emission Community (AZEC).

Pada Senin (5/5/2025), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan pertemuan dengan Anggota Parlemen dan mantan Perdana Menteri Jepang periode 2021-2024 sekaligus Utusan Khusus Perdana Menteri Jepang untuk AZEC, H.E. Fumio Kishida. Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari diskusi sebelumnya antara Presiden Prabowo dan Perdana Menteri Jepang saat itu, Shigeru Ishiba.

Pertemuan bilateral ini juga menegaskan kembali pentingnya kemitraan Indonesia–Jepang untuk menciptakan masa depan yang hijau, adil, dan berketahanan di tengah dinamika ekonomi global.

Baca juga  Partai AK Turki Kritik Janji Oposisi, Sebut akan Jadi Boomerang

Dari aspek hubungan perdagangan dan investasi, kedua negara terus menunjukkan peningkatan signifikan. Pada tahun 2024, volume perdagangan bilateral mencapai USD35 miliar, dan investasi Jepang di Indonesia tercatat sebesar USD3,5 miliar—meningkat 52% dibandingkan tahun 2021. Jepang menjadi sumber investasi terbesar keenam Indonesia, dengan lebih dari 12.000 proyek di berbagai sektor strategis.

“Angka investasi tersebut mencerminkan kepercayaan dan keyakinan yang diberikan perusahaan Jepang kepada Indonesia,” ujar Menko Airlangga.

Menko Airlangga juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Jepang dalam memajukan energi hijau, mendorong inovasi, dan memperkuat ketahanan ekonomi.

Baca juga  Harga Minyak Dunia Tak Menentu di Tengah Lemahnya Ekonomi Cina

“Indonesia sangat menghargai komitmen dan kepemimpinan Jepang dalam pembangunan berkelanjutan, terutama melalui inisiatif seperti AZEC dan kerjasama bilateral lainnya. Pertumbuhan luar biasa ini adalah bukti komitmen kedua negara untuk membina hubungan ekonomi saling menguntungkan, sekaligus membuka jalan bagi kesejahteraan bersama,” tuturnya.

Pertemuan ini mempertegas posisi Indonesia sebagai mitra prioritas Jepang dalam kerangka AZEC, di mana saat ini terdapat 175 Nota Kesepahaman (MoU) yang disepakati pelaku usaha kedua negara. Pemerintah Indonesia dan Jepang berkomitmen mendorong realisasi proyek rendah emisi dari MoU tersebut, termasuk mengatasi hambatan implementasi proyek AZEC melalui pendekatan lintas sektor dan kemitraan publik-swasta yang kuat.

“Salah satu proyek yang menjadi milestone implementasi AZEC adalah PLTP Muara Laboh di Solok, Sumatera Barat. Proyek berkapasitas 80 MW ini telah mencapai financial close pada 18 April 2025, dan konstruksi akan segera dimulai,” tambah Menko Airlangga.

Pada kesempatan yang sama, dilakukan penandatanganan kerja sama antara PT Supreme Energy Muara Laboh dan Japan Bank for International Cooperation (JBIC) sebagai langkah strategis pengembangan PLTP Muara Laboh. Proyek ini diproyeksikan beroperasi komersial pada kuartal pertama 2027.

Baca juga  Minyak Diperdagangkan Sideways di Tengah Rencana AS untuk Mengisi Cadangan

Selain itu, Pemerintah mendorong percepatan penyelesaian hambatan (debottlenecking) proyek AZEC seperti Legok Nangka Waste-to-Energy, Sustainable Aviation Fuel, PLTP Sarulla, dan Proyek Jaringan Transmisi Jawa–Sumatera agar siap menuju tahap komersialisasi.

Proyek-proyek ini diharapkan menjadi bukti komitmen kedua negara dalam transisi energi bersih dan ekonomi hijau.

“Kunjungan mantan Perdana Menteri ini memperkuat tekad Indonesia dan Jepang untuk bersama-sama mewujudkan masa depan berkelanjutan dan rendah karbon,” pungkas Menko Airlangga.

Baca juga  Uni Eropa Usulkan Keluar dari Perjanjian Piagam Energi

Turut hadir dalam acara tersebut, di antaranya Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Yuliot; Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi; Sesmenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso; Deputi Bidang Koordinasi Kerjasama Ekonomi dan Investasi Edi Prio Pambudi; Deputi Bidang Koordinasi Energi dan Sumber Daya Mineral Elen Setiadi; Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto; serta Staf Khusus Menko Perekonomian Raden Pardede, Reza Yamora Siregar, dan I Gusti Putu Suryawirawan. (*)

Editor: Ainun Afifah

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru