Jakarta, Oerban.com – Di era digital 5.0, keterbukaan informasi semakin tak terbendung. Masyarakat kini dapat menyuarakan pendapat serta kritik terhadap pemerintah dengan mudah melalui media sosial. Kritik ini, yang merupakan bentuk kecintaan terhadap bangsa, bertujuan untuk menjaga stabilitas serta mendorong perbaikan berkelanjutan guna mencapai visi Indonesia Emas.
Dalam sebuah diskusi di kanal YouTube Raymon Chin pada Jumat (28/3/2025), mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menekankan pentingnya transparansi dalam berbagai aspek, termasuk politik, ekonomi, sosial, dan pengambilan keputusan.
“Transparansi akan mencegah penyimpangan karena semakin terbuka suatu sistem, semakin kecil kemungkinan terjadi penyalahgunaan wewenang,” ujarnya.
Namun, ia juga menegaskan bahwa pencapaian transparansi memerlukan proses dan waktu.
Anies menyoroti peran semua elemen masyarakat, mulai dari pejabat, akademisi, mahasiswa, hingga masyarakat umum, dalam mendorong transparansi. Dengan demikian, diharapkan semakin sedikit pelanggaran dalam menjalankan amanah negara.
Ia juga mengajak untuk mensyukuri perkembangan yang ada sekaligus terus memperbaiki kekurangan yang masih terjadi.
Terkait kritik dan ancaman yang mungkin muncul, Anies berpendapat bahwa perjuangan menuntut perubahan tidak selalu nyaman. Ia mengajak masyarakat untuk tidak mudah menyerah dan tetap berani menyuarakan kebenaran.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menekankan bahwa dalam menghadapi kritik, seorang pemimpin harus mampu bersikap tenang dan tidak emosional. Kritik terhadap kebijakan atau kondisi suatu daerah bukanlah serangan pribadi, melainkan upaya perbaikan.
“Reaksi terhadap kritik sering kali beragam. Namun, yang terpenting adalah bagaimana suatu negara atau pemimpinnya merespons kritik tersebut dengan bijak dan terbuka untuk perbaikan demi kemajuan bangsa,” tutupnya.
Editor: Ainun Afifah