email : [email protected]

24 C
Jambi City
Minggu, Mei 12, 2024
- Advertisement -

INDONESIA-TURKI MASUKI BABAK BARU, 10 MILIAR DOLAR SIAP DIKUCURKAN

Populer

Jakarta, Oerban.com – Indonesia dan Turki memasuki babak baru dalam hubungan diplomatik, masing-masing negara berkomitmen untuk memperkuat hubungan diplomatik dan meningkatkan volume perdagangan

Turki dan Indonesia telah sepakat untuk meningkatkan volume perdagangan bilateral menjadi $ 10 miliar (TL 76 miliar) dari $ 1,5 miliar saat ini dan akan meningkat dimasa mendatang.

Retno Marsudi dan Cavusoglu juga menandatangani nota kesepahaman (MoU) tentang kerja sama diplomatik, serta pertukaran dan pelatihan diplomat.

Dia mencatat bahwa 2020 adalah tahun ke-70 pembentukan hubungan diplomatik antara Ankara dan Jakarta dan hubungan ekonomi terus menguat.

Menteri luar negeri Turki menambahkan bahwa Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan akan berkunjung ke Indonesia tahun depan dengan dimulai oleh Dewan Kerja Sama Strategis Tingkat Tinggi antara kedua negara.

Dewan akan memberikan landasan bagi para pebisnis dari kedua negara untuk menemukan peluang bisnis dan bidang kerja sama.

Rencananya KTT dewan tahun 2020 tetapi dibatalkan karena pandemi COVID-19, Cavusoglu mengungkapkan bahwa ia berharap KTT itu menjadi peluang penting bagi kedua negara untuk memperkuat kemitraan di sejumlah sektor.

Menteri menyoroti bahwa sektor konstruksi dan infrastruktur di Turki khususnya memiliki layanan terbaik untuk ditawarkan dan bahwa perusahaan lokal sangat tertarik dengan proyek infrastruktur untuk memindahkan ibu kota Indonesia saat ini ke wilayah Kalimantan yang merupakan salah satu agenda negara Asia Tenggara.

Perusahaan konstruksi Turki juga membantu memindahkan ibu kota Kazakhstan dari Almaty ke Astana.

Tahun lalu, Presiden Indonesia Joko Widodo mengumumkan megaproyek senilai $ 33 miliar untuk memindahkan ibu kota negara dari Jakarta ke provinsi Kalimantan Timur. Meski akhirnya terhenti oleh bencana covid-19.

Perpindahan ini tidak hanya karena negara tersebut mencari kota baru untuk menggantikan ibu kota yang padat, tetapi juga karena ibu kotanya saat ini terus tenggelam lebih banyak setiap tahun, mempercepat perlombaan negara melawan kenaikan permukaan laut. Upaya konstruksi dan infrastruktur akan dimulai untuk ibu kota baru pada tahun 2021.

Baca juga  Indonesia Berniat Beli Drone Milik Turki

Çavuşoğlu menambahkan, ia dan Retno Marsudi juga membahas model Public-Private Partnership (PPP), khususnya di bidang konstruksi.

Menyoroti fakta bahwa Turki menjadi model global dalam hal PPP, Çavuşoğlu mengatakan negara tersebut siap untuk berbagi pengalamannya dengan Indonesia.

“Kami telah melaksanakan begitu banyak proyek besar di Turki melalui model PPP, dan perusahaan konstruksi Turki menempati urutan kedua di dunia setelah perusahaan China,” katanya.

Ia menyatakan bahwa industri pertahanan adalah salah satu sektor yang dapat diperkuat antara kedua negara, Çavuşoğlu mengatakan: “Turki menawarkan tiga keunggulan yaitu kualitas, harga yang kompetitif dan tidak adanya hambatan politik.”

Sementara itu, Retno Marsudi mengatakan bahwa kedua belah pihak sepakat untuk melanjutkan perundingan free trade agreement (FTA) pada 2021, sebagaimana disahkan oleh para pemimpin kedua negara.

“Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Turki-Indonesia (IT-CEPA) berpotensi meningkatkan perdagangan bilateral kedua negara,” ujarnya.

Menyambut minat investor Turki yang meningkat di Indonesia, Retno Marsudi mengatakan: “Saya memberi tahu Menteri Çavuşoğlu tentang undang-undang ketenagakerjaan yang baru-baru ini disetujui di Indonesia dan mendorong investasi asing. Saya yakin ini akan memberikan lingkungan yang lebih menguntungkan bagi investasi Turki di sini.”

Mengenai isu regional dan global, Retno Marsudi mengatakan bahwa mereka membahas pentingnya penguatan multilateralisme dalam penanggulangan pandemi virus corona.

Bersatu melawan diskriminasi

Pertemuan ini menekankan bahwa perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah akan menjadi penting untuk pemulihan global pasca-pandemi, dia mengatakan Indonesia dan Turki sepakat untuk memperkuat Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk meningkatkan kesejahteraan umat Islam.

Cavusoglu juga mengatakan bahwa kedua negara harus bekerja sama untuk mendukung komunitas Muslim melawan diskriminasi anti-Muslim.

“Kita harus mendukung komunitas (Muslim) dengan bekerja sama dengan Indonesia dan melawan ini,” kata menteri.

Baca juga  Bank Sentral Turki Ungkap Peluang Disinflasi Tanpa Mengorbankan Pertumbuhan

Cavusoglu menyoroti meningkatnya ancaman Islamofobia dan diskriminasi terhadap dunia Muslim dan mengatakan kedua negara juga harus berdiri bersama melawan upaya untuk merusak nilai-nilai mereka.

“Sebagai dua negara Muslim yang penting, kita harus melindungi tujuan dan kepentingan bersama negara kita dan komunitas (Muslim),” katanya.

Sumber : Daily Sabah

Penulis : Tim Redaksi

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru