email : [email protected]

23.8 C
Jambi City
Jumat, September 20, 2024
- Advertisement -

Israel Terus Serang Gaza Sementara Dunia Desak Gencatan Senjata

Populer

Khan Younis, Oerban.com – Pasukan Israel terus melanjutkan operasi di sekitar kota Khan Younis di Gaza selatan pada hari Senin, sementara tekanan internasional meningkat untuk mencapai kesepakatan guna mengakhiri pertempuran di Gaza dan mencegah meluasnya konflik regional yang melibatkan Iran dan sekutunya.

Petugas medis Palestina melaporkan bahwa serangan militer Israel di Khan Younis pada hari Senin mengakibatkan kematian setidaknya 18 orang dan melukai beberapa lainnya. Sementara itu, semakin banyak keluarga dan pengungsi meninggalkan daerah yang terancam akibat perintah evakuasi baru yang menginstruksikan mereka untuk mengosongkan wilayah tersebut.

Kemudian Petugas medis mengatakan bahwa serangan udara Israel selanjutnya menewaskan lima orang di pinggiran Zeitoun, Kota Gaza, dan dua lainnya tewas di Rafah, dekat perbatasan dengan Mesir.

Ketika pertempuran berlanjut, Hamas menunjukkan sikap skeptis terhadap putaran terbaru perundingan yang ditengahi Mesir dan Qatar yang dijadwalkan pada hari Kamis. Mereka mengungkapkan bahwa tidak ada indikasi perubahan dari pihak Israel.

Kelompok tersebut mengatakan pada hari Minggu bahwa para mediator harus mendesak Israel untuk menerima usulan gencatan senjata yang diajukan oleh Presiden AS Joe Biden, yang telah disetujui oleh Hamas, “ketimbang melanjutkan putaran negosiasi atau usulan baru yang akan memberikan kedok bagi agresi pendudukan”.

Dua sumber yang dekat dengan Hamas menyampaikan kepada Reuters bahwa kelompok tersebut percaya bahwa seruan baru untuk perundingan telah dikoordinasikan sebelumnya dengan Israel untuk menghindari tanggapan dari Iran dan Hizbullah terkait pembunuhan kepala Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran, serta seorang pemimpin tinggi Hizbullah di Lebanon.

“Bisa dibilang ini penolakan ringan. Jika Hamas menerima rencana yang bisa dilaksanakan, tanggapan positif Israel terhadap proposal yang telah diterimanya, keadaan bisa berubah, tetapi sejauh ini Hamas yakin Netanyahu tidak serius untuk mencapai kesepakatan,” kata seorang pejabat Palestina yang terlibat dalam upaya mediasi.

Baca juga  Anis Matta Sebut Kemerdekaan Palestina Adalah Misi Konstitusi Indonesia, Berikut Alasannya

Reaksi Hamas terhadap perundingan itu muncul di tengah meningkatnya persiapan untuk konfrontasi berskala lebih besar, dengan Washington mengirim kapal selam peluru kendali ke Timur Tengah dan kelompok penyerang Abraham Lincoln mempercepat penempatannya di wilayah tersebut.

Yoav Gallant, Menteri Pertahanan Israel memberi tahu Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin bahwa Iran sedang mempersiapkan serangan militer besar-besaran terhadap Israel, menurut laporan Barack Ravid, seorang jurnalis Axios News yang sering memiliki sumber informasi terpercaya, di Twitter.

Israel telah mempersiapkan diri menghadapi serangan besar sejak bulan lalu, setelah sebuah rudal menewaskan 12 remaja di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel. Sebagai tanggapan, Israel membunuh seorang komandan senior Hizbullah di Beirut.

Sehari setelah operasi tersebut, Haniyeh, pemimpin politik Hamas, dibunuh di Teheran, yang menyebabkan Iran bersumpah untuk membalas dendam terhadap Israel.

Potensi eskalasi ini menyoroti betapa parahnya kekacauan yang melanda Timur Tengah akibat perang Gaza, yang kini telah berlangsung selama 11 bulan.

Pada 7 Oktober, serangan yang dipimpin oleh Hamas terhadap komunitas Israel di sekitar Jalur Gaza menewaskan sekitar 1.200 orang, dengan lebih dari 250 orang ditawan di Gaza, menurut data dari Israel. Ini merupakan salah satu serangan paling dahsyat dalam sejarah Israel.

Sebagai balasan, pasukan Israel telah menghancurkan Gaza, menggusur sebagian besar penduduk, dan menewaskan sekitar 40.000 orang menurut kementerian kesehatan Palestina. Perang ini telah menciptakan ketegangan global.

Pada hari Sabtu, serangan Israel menargetkan sebuah gedung sekolah di Kota Gaza, yang menurut militer, ditujukan untuk pejuang dari sayap bersenjata Hamas dan Jihad Islam, menyebabkan sejumlah orang tewas.

Militer Israel pada hari Senin merilis dokumen terbaru yang mencantumkan nama dan rincian 31 pejuang yang diklaim tewas dalam serangan hari Sabtu. Namun, Hamas dan Jihad Islam membantah bahwa pejuang mereka berada di sekolah tersebut.

Baca juga  UNRWA: Lebih dari Satu Juta Pengungsi Tinggalkan Rafah

Pejabat kesehatan Gaza melaporkan bahwa sebagian besar korban tewas akibat konflik tersebut adalah warga sipil. Namun, Israel menyatakan bahwa setidaknya sepertiga dari korban adalah pejuang, dan mengklaim telah kehilangan 330 tentara di Gaza.

Sumber: Reuters

- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru