Muaro Jambi, Oerban.com – Setelah melaksanakan berbagai kegiatan klasikal di Balai Pelatihan Pertanian Jambi selama kurang lebi delapan hari, tibalah saatnya pelepasan peserta pelatihan kompetensi bagi penyuluh pertanian non PNS Kabupaten Bengkalis yang berjumlah empat belas orang untuk melaksanakan praktek kompetensi selam dua hari di wilayah kerjanya masing – masing. (13/11/2020)
Pelepasan ini sekaligus pengakhiran penerimaan materi secara klasikal berupa teori – teori penyuluhan. Acara pengakhiran materi dan pelepasan pelaksanaan praktek kompetensi ini turut dihadiri oleh Kasi Penyelenggara Pelatihan, Koordinator Penyuluh Kabupaten Bengkalis dan seluruh unsur panitia yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
Dalam arahannya Kasi Penyelengara Pelatihan Bapeltan Jambi, Elly Sarnis mengatakan bahwa tugas penyuluh adalah menyampaikan pesan. “Penyuluh adalah penyampai pesan, pesan yang dimaksud adalah materi – materi yangdisampaikan Widyaiswara untuk disampaikan kepada petani, maka dalam penyampaian pesan harus jelas dan mudah dipahami oleh petani sehingga tidak menimbulkan multitafsir,” ujar Elly.
Selanjutnya Kasi Yaktek tersebut lebih menyorot kemampuan penyuluh dalam mendampingi petani binaannya. “Perubahan pengetahuan mudah untuk dilaksanakan di era sekarang ini, namun untuk merubah sikap diperlukan sentuhan yangterus menerus kepada petani sampai mereka mau melaksanakan perubahan. Ini adalah tugas penyuluh untuk pendampingan kepada petani. Penyuluh harus selalu mengupgrade diri agar tidak ketinggalan dengan petani, caranya dengan mengikuti pelatihan multimedia,” tambahnya.
Hal ini sejalan dengan ucapan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi yang mengatakan bahwa penyuluh harus lebih pintar diberbagai aspek dibandingkan petani, berdedikasi tinggi dan harus mencintai negara kesatuan Republik Indonesia. Kata – kata ini dikatakan beliau berulang kali untuk memberikan semangat dan motivasi kepada penyuluh.
“Penyuluh itu merupakan otak dan kopasusnya pertanian, untuk itu penyuluh harus lebih hebat dari petani, berdedikasi dan mencintai NKRI, caranya ya dengan memperkuat balai penyuluhan, meningkatkan sarana prasarana, ilmu pengetahuan dan teknologi penyuluh”, ujar Dedi.
Sementara itu Koordinator penyuluh Kabupaten Bengkalis, Junaidi mengatakan bahwa pihaknya siap dalam menghadapi era 4.0.
“Memang pemahaman tentang penyuluhan tidak cukup pada saat ini saja, diperlukan pelatihan lanjutan. Yang pasti nantinya kedepan kami akan menciptakan petani – petani milenial dan juga penyuluh milenial yang melek teknologi dan siap menghadapi era 4.0. Mari sama – sama kita doakan,” tutup Junaidi.
Penulis : Wahyudi. N
Editor : Tim Redaksi