Paris, Oerban.com – Agence France-Presse (AFP), kantor pers negara Perancis, mendapat kecaman dari senat negara karena liputannya mengenai serangan Israel tehadap Jalur Gaza tidak cukup memihak Israel.
CEO kantor berita AFP, Fabrice Fries, memberikan kesaksian pada Selasa (14/11/2023) di senat tentang kebijakan editorial AFP yang dianggap tidak pro-Israel.
Dia menolak kritik bahwa AFP bersifat bias, menurut surat kabar Le Parisien.
Baca juga: Dukungan Publik AS terhadap Israel Merosot, Mayoritas Mendukung Gencatan Senjata
Fries juga mendukung kebijakan editorial badan tersebut untuk tidak menggunakan “teroris” sebagai kata sifat kecuali dalam tanda kutip.
Dia mencatat bahwa kebijakan tersebut sudah berusia 20 tahun dan menjelaskan bahwa kebijakan tersebut berlaku untuk “semua gerakan, tanpa kecuali.”
Dalam pernyataan yang diterbitkan di situs AFP mengenai artikel yang ditulisnya pada 12 November untuk Le Monde, Fries mengecam kritik yang “mendorong gagasan lama bahwa AFP sebenarnya mewakili Agence France-Palestine.”
Senator sayap kanan dan anggota parlemen sering kali merasa tidak senang dengan liputan kantor berita ini sejak 7 Oktober.
Sejak tanggal tersebut, setidaknya 11.500 warga Palestina telah dibunuh oleh Israel, termasuk lebih dari 7.800 wanita dan anak-anak, dan lebih dari 29.200 lainnya terluka, menurut angka terbaru dari otoritas Palestina.
Ribuan bangunan, termasuk rumah sakit, masjid dan gereja, juga telah rusak atau hancur akibat serangan udara dan darat yang tiada henti dari Israel terhadap wilayah kantong yang terkepung tersebut.
Sementara itu, korban tewas di Israel adalah sekitar 1.200 orang, menurut angka resmi.
Sumber: Daily Sabah