email : [email protected]

30.6 C
Jambi City
Sabtu, April 27, 2024
- Advertisement -

Kelompok Tani Kementan Sukses Kembangkan Budidaya Kopi

Populer

Tapanuli Selatan, Oerban.com – Kopi merupakan salah satu komoditas perkebunan yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Tanaman Kopi memiliki dua jenis, Kopi Arabika (Coffee Arabica) dan Kopi Robusta (Coffea Canephora).

Kopi Robusta tumbuh di dataran dengan ketinggian 500 s/d 700 meter di atas permukaan laut meskipun tetap akan lebih baik apabila tumbuh di ketinggian 700-1000 mdpl. Sedangkan Kopi Arabika dapat tumbuh subur dengan keadaan tanam hidup di daerah dataran tinggi yaitu 1000 mdpl, seperti di wilayah Aek Sabaon, Marancar, Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara.

Kopi arabika yang dibudidayakan di Desa Aek Sabaon karena terletak pada kondisi geografis dan suhu udara yang ada membuat budidaya kopi arabika menjadi andalan. Hal ini membuat kopi tersebut memiliki citarasa yang luar biasa.

Baca juga: Dukung Program Kementan, Tim Optimasi Lahan Rawa dan Pompanisasi Provinsi Jambi Gelar Pertemuan

Kopi arabika yang dibudidayakan tidak hanya megandalkan kesuburan tanahnya, namun para pembudidaya melakukan pemberian pupuk organik, sehingga selain menghasilkan biji kopi yang berkualitas sekaligus menjaga keberlangsungan kesuburan tanah.

Dertiyawati Harahap selaku pembudidaya kopi di Desa Aek Sabaon mengungkapkan, keunggulan kopi yang dikelolanya yaitu mulai dari pemanenan sampai serbuk kopi diproses di lokasi kebun kopi miliknya.

Pengolahan kopi dilakukan dengan pemanenan kopi yang sudah matang kemudian digiling untuk memisahkan dengan kulit luar, lalu dijemur di bawah sinar matahari dan dibantu dengan mengeringkannya di greenhouse. Setelah kering biji kopi akan di-grinding kemudian disortir Kembali. Derti juga menjual kopi dalam bentu bubuk sehingga dapat dijual ke masyarakat. 

Saat ini permintaan kopi dari luar daerah sangat banyak. Memanfaatkan hasil kebun yang dimiliki, beliau tidak hanya menjual biji kopi dan kopi serbuk, tetapi juga membuka kafe dengan kopi terbaik yang dimilikinya untuk pelanggan yang datang. 

Baca juga  Lewat MIA, Kementan Dukung DIY Perkuat Pembangunan Pertanian Berbasis Budaya

Petani kopi saat ini banyak yang sudah berkembang baik dari kemampuan budidaya sampai proses panen pascapanen hingga pengemasan produk. Hal ini tentu hal yang baik karena kemampuan SDM berpengaruh terhadap produktivitas. 

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi mendukung hal itu. Menurutnya, untuk membangun pertanian maka penyuluh dan petani harus ditingkatkan keterampilan, kemampuan, pengetahuan, dan juga kompetensinya.

“Pembangunan pertanian harus diawali dengan pembangunan SDM pertanian. Siapa SDM pertanian itu? Ya petani, penyuluh, petani milenial, poktan, dan juga gapoktan,” tutur Dedi Nursyamsi.

“Sebagi pembudidaya kopi, semoga semua petani kopi khususnya di Aek Sabaon, Marancar dapat mengedukasi dan membudidayakan kopi dengan benar akan meningkatkan kualitas kopi dan meninggikan harga kopi,“ ujar Derti.

Beberapa penikmat kopi mengatakan bahwa kopi dari Desa Aek Sabaon memiliki ciri khas aroma dan rasa yang nikmat. Sawal Siregar selaku penikmat kopi mengatakan, “Saya sebagai pecinta kopi, rasa kopi di Desa Aek Sabaon ini enak, gurih, dan harum”.(*) 

Editor: Ainun Afifah

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru