Ciawi, Oerban.com – Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya dan siap berkolaborasi dengan semua pihak yang memiliki visi dan misi sejalan untuk menghadirkan model kemitraan agribisnis yang terintegrasi dari hulu ke hilir yang dapat meningkatkan skala ekonomi, pendapatan petani, dan meningkatkan produktivitas.
Kementan mengatakan bakal mendampingi para petani yang masih berkembang untuk dapat menerapkan sistem closed-loop pada kawasan pertanian yang terintegrasi. Sistem tersebut diyakini akan mampu meningkatkan kesejahteraan petani.
“Sistem closed-loop di kawasan yang terintegrasi perlu diimplementasikan, terutama di tempat-tempat yang petaninya memang masih berkembang,” ujar Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi.
“Kami mefasilitasi Widyaiswara, Dosen, Guru dan Penyuluh Pertanian untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka melalui pelatihan yakni “Integrated Farming Berbasis Closed Loop,” ujar dedi.
Closed-loop merupakan suatu pendekatan untuk mendorong perkembangan agribisnis berkelanjutan melalui ekosistem digital.
Closed-loop membentuk suatu rantai pasok dan rantai nilai produk hortikultura sehingga hasil pertanian petani akan memiliki pasarnya tersendiri. Ke depannya, petani tidak lagi mencari pasar dari produk yang dihasilkannya melainkan petani didorong untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan permintaan pasar.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, sumber daya manusia pertanian sudah harus ditingkatkan dengan pendekatan sains dan teknologi digital. Tak hanya petani, Widyaiswara, Dosen dan para penyuluh Pertanian saat ini juga wajib beradaptasi dengan tren pertanian modern agar petani yang lebih maju,” tuturnya.
Mentan menambahkan salah satu fokus kita meningkatkan kualitas SDM. Dengan SDM yang berkualitas tersebut, kita akan meningkatkan pertanian,” kata Mentan Syahrul.
Penulis : Puji Lestari