Kuala Tungkal, Oerban.com – Ditinjau dari parameter cuaca yang terjadi belakangan ini, tingkat kemudahan terbakar di lapisan atas permukaan tanah Provinsi Jambi berada pada kategori mudah dan sangat mudah terbakar, terutama di wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Tebo, Bungo, Muaro Jambi, Tanjung Jabung Timur, Batang Hari, dan sebagian kecil Sarolangun. Kebakaran pun turut menimpa lahan kelompok tani Sumber Rejeki 2 yang juga merupakan Brigade Pangan.
Kepala Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Jambi didampingi Katimker Penyelenggaraan Pelatihan, meninjau lokasi lahan yang terbakar, Sabtu (2/8/2025). Turut hadir dalam peninjauan ke lokasi Ketua Kelompok Tani Sumber Rejeki 2, Kepala Dusun setempat, PPL Betara dan petani yang sudah mulai menanam kembali.
Kebakaran lahan seluas 30 hektare yang terjadi sudah dapat diatasi oleh Kelompok Tani, berkat kerja sama dengan pihak Dinas Pertanian setempat, TNI, dan POLRI. Pasca kebakaran tersebut, lokasi dibatasi dengan garis polisi dan tidak boleh melakukan aktivitas apapun di sana. Namun, proses menanam ulang padi saat ini sudah dapat dilakukan kembali.
“Pertanian jangan sampai berhenti. Petani harus terus menanam untuk mendukung program swasembada untuk ketahanan pangan,” ujar Kepala Bapeltan Jambi, Sugeng Mulyono. “Kami akan selalu hadir di tengah-tengah petani untuk mendukung kegiatan ini,” tambahnya.
“Kemarin kami telah menanam padi, namun terjadi kebakaran lahan seluas 30 hektare ini. Sempat tidak boleh menanam tapi sekarang aktivitas menanam sudah kembali normal, sudah diperbolehkan kembali,” tutur Sunaryo menceritakan kisah kebakaran lahan tersebut. “Rencana sabtu depan kami akan melakukan penanaman serentak dan akan mengundang instansi terkait.”
Suheri selaku PPL Betara yang juga merupakan pendamping petani di lapangan menyatakan bahwa para petani Sumber Rejeki 2 tetap semangat untuk menanam kembali pasca kebakaran lahan kemarin. “Kami pun sebagai PPL tidak ada kata libur dalam mendampingi petani. Ini merupakan salah satu bentuk kami dalam mendukung program swasembada pangan Kementerian Pertanian,” pungkasnya. (DNA)
Editor: Ainun Afifah

