email : [email protected]

23.7 C
Jambi City
Jumat, April 19, 2024
- Advertisement -

Keren, Alumni Polbangtan Kementan Jadi Wakil Indonesia di YAS 2021

Populer

Jakarta, Oerban.com  – Kiprah generasi milenial dalam sektor pertanian semakin nyata. Lahirnya petani serta wirausahawan milenial di sektor pertanian menjadi pendongkrak pembangunan pertanian. Seperti halnya Didi Kurniasandi (25), alumni Polbangtan Bogor, yang terpilih menjadi wakil Indonesia di Youth Agriculture Summit (YAS) 2021.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, menyatakan, Kementan berkomitmen menyiapkan SDM pertanian yang andal dan memiliki jiwa wirausaha.

Terlebih, salah satu program utama Kementan ialah menjamin produktivitas, kontinuitas, dan ketahanan pangan. Serta yang tidak kalah penting adalah penumbuhan 2,5 juta pengusaha pertanian milenial sampai dengan 2024.

“Konsep ketahanan pangan tidak hanya bicara tentang ketersediaan pangan hari ini tetapi lebih dari itu adalah tentang bagaimana mencetak generasi yang lebih baik ke depannya dengan kecukupan makanan yang lebih sehat dan bergizi, generasi yang lebih baik karena anak mudanya ikut ambil peran, dan generasi yang lebih baik, karena kesejahteraan masyarakatnya ikut meningkat,” tegas Mentan SYL.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengebangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan bahwa sudah saatnya generasi milenial mengambil peranan dalam pembangunan pertanian.

“Pertanian adalah sektor yang menjanjikan, terbukti banyak pemuda-pemuda terdidik saat ini yang menjadi pelopor dalam usaha pertanian. Ini adalah contoh nyata bahwa pertanian tidak identik dengan kotor dan kemiskinan, apalagi ditunjang dengan mekanisasi dan inovasi pertanian yang menjadikan pertanian menjadi lebih modern dan menjanjikan,” ungkap Dedi.

Salah seorang petani milenial yang bisa dijadikan inspirasi adalah Didi Kurniasandi (25), yang dikenal kreatif, enerjik serta memiliki optimisme tinggi pada sektor pertanian.

Kecintaan Didi pada sektor pertanian sudah ia wujudkan sejak usia sekolah. Tak ingin membuang kesempatan, Didi pun langsung melanjutkan pendidikannya ke Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor jurusan Penyuluh Pertanian Berkelanjutan dan lulus dengan nilai memuaskan pada tahun 2020. Ia lalu memutuskan untuk fokus mengembangkan komoditas labu madu.

Tak sebatas budidaya, pemuda yang akrab disapa Didi sukses mengedukasi masyarakat dan generasi muda sekitar melalui Agroeduwisata Sirung Waluh di Kecamatan Cijoho dan Cibinuang Kuningan, Jawa Barat.

“Alhamdulillah saat ini saya sedang menjalankan program PWMP Alumni di daerah Kuningan Jawa Barat. Saya mencoba menerapkan strategi Agroeduwisata di lahan, dan sudah membentuk kelompok Taruna Tani atau Pemuda Tani dengan anggota sekitar 15 petani muda di desa,” katanya.

“Kami juga mencoba melakukan pemberdayaan pertanian kepada masyarakat sekitar dengan memberikan polybag di per rumah yang tujuannya untuk menumbuhkan jiwa pertanian masyarakat. Melalui agroeduwisata, saya yakin dapat sukses mengembangkan usaha dan memasarkan produk hasil panen,” sambungnya.

Sebagai implementasi dari pendidikan yang ia terima di Polbangtan, Didi pun melakukan penyuluhan tentang tips and trik cara menanam labu madu yang baik dan benar.

“Alhamdulillah respons masyarakat sejauh ini sangat antusias, kami juga mengarahkan kepada masyarakat agar bisa menerapkan pertanian berkelanjutan. Sasaran sekarang baru 100 polybag dan semoga semakin berkembang ke depannya. Kami juga tetap selalu berkoordinasi kepada penyuluh setempat, BPP, dan Dinas Pertanian. Harapan kami semoga bisa juga membentuk Honey Pumpkin Village (Kampung Labu Madu)”, harapnya.

Tak hanya sukses menjalankan bisnis, milenial yang baru-baru ini dikukuhkan sebagai Duta Petani Milenial (DPM) Kementan ini terpilih menjadi salah satu delegasi Indonesia di event Youth Agriculture Summit (YAS) 2021. Event yang diselenggarakan oleh Bayer Pusat di German ini berlangsung secara virtual.

“Saya dan seorang teman saya mewakili Indonesia pada konferensi atau seminar internasional tentang pertanian di generasi muda dunia. Dari 2000 partisipan Internasional lebih yang lolos hanya 100 orang. Saat ini event baru berupa kick off partisipan dan selanjutnya ada mentor yang expert untuk dibimbing tentang project masing-masing peserta. Selain itu juga nanti ada kegiatan YAS University yang langsung diajarkan oleh pakar-pakar dari PBB (Perserikan Bangsa-Bangsa) tentang pertanian. Tujuan diadakanya Youth Agriculture Summit ini agar bisa berpartisipasi aktif generasi muda dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDG’s) 2030,” papar Didi.

Figur Didi menjadi lukisan kesuksesan pendidikan vokasi Kementan dalam mencetak generasi milenial yang maju, mandiri dan modern.

Penulis : Nurlaily

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru