email : [email protected]

30.4 C
Jambi City
Jumat, Mei 3, 2024
- Advertisement -

Kolaborasi Kementan dan Kemendikbud Wujudkan Merdeka Belajar, Kampus Merdeka

Populer

Jakarta, Oerban.com – Kementerian Pertanian (Kementan) telah menetapkan arah kebijakan pembangunan pertanian, yaitu pertanian maju, mandiri, dan modern yang menjadi pedoman untuk bertindak cerdas, tepat, dan cepat, termasuk dalam mencetak regenerasi pertanian. Untuk mendukung hal tersebut Kementan berkolaborasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam program Merdeka Belajar, Kampus Merdeka.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam sambutannya pada Penandatanganan Kesepakatan Bersama dan Perjanjian antara Kementan dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) di ruang agriculture war room (AWR) Kementan (3/3), menjelaskan bahwa Indonesia merupakan negara besar yang memiliki sumberdaya alam (SDA) dan sumberdaya manusia (SDM) yang baik dan melimpah.

“Salah satu SDA yang potensial adalah sektor pertanian yang menjadi sektor yang paling siap untuk melanjutkan pembangunan kedepan. Namun, untuk mengembangkan ini disemua diperlukan SDM yang menguasai sains, riset, penguasaan mekanisasi, hilirisasi yan baik”, ungkap Mentan SYL.

Mentan SYL juga menyampaikan komitmen Kementan dalam menyiapkan SDM pertanian yang berjiwa wirausaha terus dilakukan dan menjadi salah satu focus utama.

“Kami menargetkan 2,5 juta pengusaha pertanian milenial lahir hingga tahun 2024 dan kami mewujudkan hal tersebut melalui penyuluhan, pelatihan dan pendidikan vokasi pertanian”, tegasnya.

Menurutnya pendidikan vokasi pertanian saat ini berada di era baru atau era transformasi dan menjadi jawaban atas kebutuhan sumber daya manusia pertanian yang andal, maju,mandiri dan modern.

“Saya ingin di setiap provinsi, kabupaten ada pembelajaran yang sesuai dengan kemajuan jaman, kita jangan tertinggal dengan negara lain. Kekuatan pendidikan vokasi pertanian berada dimana peserta didik tak hanya menguasai ilmu yang mereka dapat secara teori semata, namun mereka mengerti cara mempraktekannya dan menerapkan ilmunya tersebut. Kita bekali anak bangsa ini dengan bekal yang lebih baik”, ajak Mentan optimis.

Kementan memberi kesempatan seluas-luasnya kepada peserta didik untuk melakukan praktek lapang serta terjun langsung ke masyarakat salah satunya melalui pendampingan di wilayah perbatasan, pendampingan di kawasan food estate, serta lokasi Kostratani.

Saat ini kementan memiliki 10 (sepuluh) sekolah vokasi yaitu Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan, Polbangtan Bogor, Polbangtan Malang, Polbangtan Yogyakarta-Magelang, Polbangtan Gowa, Polbangtan Manokwari, Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI), Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMK-PP) Sembawa, SMK-PP Banjarbaru dan SMK-PP Kupang, yang juga telah menetapkan merdeka belajar, memberikan akses yang sama kepada seluruh peserta didik untuk mengembangkan kemampuannya, mendorong peserta didik untuk menguasai berbagai keilmuan yang berguna untuk memasuki dunia kerja, meningkatkan link and match dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri, sehingga menjadi calon generasi muda pertanian yang siap bersaing, baik lokal maupun global.

Pada kesempatan yang sama Mendikbud, Nadiem Makarim menyatakan bahwa pertanian dan pendidikan merupakan dua lini sektor strategis yang menentukan arah pembangunan negara. Kolaborasi dan sinergi antara dunia pendidikan serta pertanian sangat diperlukan untuk mendukung keberhasilan pembangunan khususnya dalam mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia serta pewujudan generasi emas yang maju, mandiri modern.

“Sudah saatnya kita memoles generasi emas kita tak hanya dengan teori semata, namun dengan keterampilan hingga mereka siap masuk dalam dunia usaha dan industri. Untuk itu sangat tepat kiranya dua Kementerian ini terus menjalin Kerjasama. Semoga dengan ditandatanganinya kesepakatan den perjanjian kerjasama ini semakin memicu semangat kita demi kesejahteraan bangsa”, tegas Nadiem.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) menerangkan Kerjasama yang ditandatangani pada hari ini merupakan salah satu wujud sinergi program prioritas antar kementerian dalam mencapai Visi Presiden untuk mengakselerasi upaya peningkatan kualitas SDM pertanian melalui program pendidikan tinggi vokasional.

“Kerjasama merdeka belajar dengan memanfaatkan segala fasilitas kampus, jaringan kerjasama dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri, serta memanfaatkan program Kementan untuk mendukung merdeka belajar, khususnya terkait implementasi dengan 8 (delapan) indikator kinerja utama dan 8 (delapan) program kampus merdeka dalam pendidikan pertanian”, terang Dedi.

Dengan demikian, sektor pertanian turut berkontribusi dalam menjamin ketersediaan sumberdaya manusia pertanian milenial yang memiliki kompetensi dan kualifikasi yang dapat diandalkan.

Penulis : Nurlaily

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru