email : [email protected]

28.2 C
Jambi City
Kamis, Maret 28, 2024
- Advertisement -

Kondisi India Memprihatinkan akibat Covid-19, Mardani Peringatkan Pemerintah Indonesia

Populer

Jakarta, Oerban.com – Anggota Komisi II DPR RI Mardani Ali Sera, mengingatkan pemerintah Indonesia agar lebih waspada terhadap wabah pandemi Covid-19 yang masih melanda, terlebih lagi setelah melihat kondisi di India yang semakin memburuk, tercatat saat ini India telah menorehkan rekor kasus harian infeksi virus corona (Covid-19), yakni 386.452 orang dalam 24 jam, terbanyak di dunia.

“Mengerikan karena Covid-19 kembali mengoyak sistem kesehatan negara tersebut. Kasus di sana kembali melonjak, hampir 20 kali lipat. Padahal di awal Februari 2021, India termasuk yang bisa mengendalikan Covid-19. Ditambah tergolong negara yang cepat dalam melakukan vaksin,” Kata Mardani di twitter pribadinya, Jum’at (30/4).

Melihat itu, Politisi PKS ini mengatakan pemerintah Indonesia harus lebih serius dan waspada, sebab pandemi diperkirakan masih berlangsung cukup lama.

“Rem mesti segera ditarik, ingatkan lagi bahwa pandemi masih panjang. Pemerintah harus keras untuk hal ini, tidak perlu kebijakan populis. Demi kesehatan dan keselamatan bersama,” ujarnya.

Sebagai contoh, Mardani mengatakan Indonesia bisa belajar dari New Zealand yang pernah menutup wilayah ketat dan menurunkan angka positif hingga zero bahkan ‘mengembalikan keseharian’ dan masih tetap aman.

Kendati begitu, dia juga menegaskan jika sebuah kebijakan harus diiringi contoh baik yang diberikan pemimpin. Seperti sebisa mungkin menghindari peluang berkerumun dengan membagikan bantuan Prokes atau pun yang lainnya.

Menyoal kebijakan larangan mudik yang diterapkan oleh pemerintah, Mardani menilai jika kebijakan tersebut belum cukup ampuh untuk menghentikan laju pergerakan masyarakat ke kampung halaman.

Sebab Riset Balitbang Kemenhub menyatakan masih ada 7% (17 juta orang) yang tetap akan mudik meski Jokowi sudah mengumumkan larangan mudik.

“Kebijakan yang sudah tepat tapi belum cukup. Jika tetap bepergian untuk mengisi libur panjang akan percuma. Potensi kerumunan massa diberbagai tempat wisata perlu diantisipasi. Covid-19 tidak membedakan orang yang mudik, jalan jarak jauh atau yang melakukan perjalanan wisata,” terang Mardani.

Baca juga  Kritik Rencana Impor Garam, Aleg PKS: Alasan Pemerintah Selalu Sama

Menurut Mardani, hal yang kerap jadi kelemahan pemerintah adalah konsistensi di lapangan yang masih kurang.

“Disini perlu koordinasi antar instansi terkait (Polri,Pom TNI, Kemenkes, Kemenhub dan Pemda). Lalu mekanisme reward and punishment bisa diterapkan karena larangan mudik juga berlaku bagi ASN/BUMN/BUMD,” Paparnya.

Terakhir, Mardani mengatakan masyarakat perlu ambil bagian untuk mendukung upaya menekan Covid-19. Sehingga bisa ikut mengawal langsung kasus-kasus yang merugikan warga dan Negara.

“Jangan ada lagi kasus seperti WNI dari India yang menyuap oknum petugas bandara agar tidak perlu karantina 14 hari sampai tes antigen bekas. Tindakan keterlaluan disaat negara dan warga berjuang keras melawan pandemi,” Pungkasnya.

Editor: Renilda Pratiwi Yolandini

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru