Kota Jambi, Oerban.com – Kementerian Pertanian (Kementan) terus mengambil langkah-langkah strategis dalam mencapai target swasembada pangan, salah satunya dengan program pembentukan Brigade Swasembada Pangan. Tim Brigade Pangan (BP) bentukan Kementan tersebut diyakini dapat mempercepat swasembada pangan melalui optimalisasi sumber daya lokal dan dukungan teknologi pertanian modern.
Untuk itu, dalam rangka mendukung program swasembada pangan nasional Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti meninjau langsung pelaksanaan program Brigade Pangan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, tepatnya di BP Merah Putih, Kelurahan Teluk Dawan, Kecamatan Muara Sabak Barat.
Kedatangan Kepala BPPSDMP ini disambut hangat oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Tanjung Jabung Timur beserta jajaran serta pengurus BP Merah Putih. Dalam kunjungan ini, Santi turut melaksanakan beberapa kegiatan diantaranya diskusi dengan BP dan para petani serta melihat lahan yang telah diolah dan ditanami oleh BP Merah Putih.
Manager BP Merah Putih, Kaspan mengucapkan terima kasihnya kepada Menteri Pertanian atas program Brigade Pangan dan Kepala BPPSDMP yang bersedia melakukan kunjungan langsung ke lokasi BP. Beliau dan anggotanya berkomitmen untuk meningkatkan produksi pertanian di wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur agar Indonesia bisa segera Swasembada Pangan dalam kurun waktu sesingkat-singkatnya.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh berbagai pihak di antaranya Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Direktur Polbangtan Bogor, Kepala BPSIP Jambi, Kepala Bapeltan Jambi, Danramil dan Babinsa.
Program Brigade Swasembada Pangan Kementan dihadirkan sebagai respons terhadap tantangan di sektor pertanian, seperti keterbatasan regenerasi petani dan perlunya modernisasi dalam sistem pertanian di Indonesia. Tim Brigade Pangan yang dibentuk dirancang untuk mengelola lahan pertanian dalam skala yang lebih luas dan efisien serta memadukan teknologi, manajemen modern, dan pemberdayaan petani milenial.
Kementerian Pertanian berharap melalui program tersebut dapat meningkatkan produksi khususnya padi lebih signifikan dan memastikan keberlanjutan sektor pertanian di tangan generasi muda yang lebih adaptif dan inovatif.
Teknisnya setiap Brigade terdiri dari 15 petani muda yang memiliki komitmen dan kemampuan dalam mengelola lahan pertanian secara profesional. Kemudian, setiap brigade bertanggung jawab atas lahan seluas ±200 hektare. Para anggota brigade yang telah terpilih tersebut mendapatkan pelatihan intensif oleh pemerintah tentang teknik pertanian modern dan manajemen agribisnis, serta akses terhadap alat dan mesin pertanian (alsintan) modern, benih unggul, pupuk berkualitas, dan sarana produksi pertanian lainnya.
Selain itu, infrastruktur seperti sistem tata air dan irigasi turut dibangun untuk memastikan optimalisasi lahan pertanian dapat berjalan dengan baik. Diproyeksikan setiap anggota brigade mampu memperoleh pendapatan hingga Rp10 juta per bulan, yang tentu akan berdampak signifikan pada kesejahteraan petani muda.
Kementerian Pertanian optimistis melalui program tersebut dapat menjawab berbagai tantangan pertanian nasional dan membuka jalan bagi transformasi sektor pertanian Indonesia menuju era yang lebih maju dan berkelanjutan.(*)
Editor: Ainun Afifah