Jakarta, Oerban.com – Video yang menampilkan aksi arogan polisi patwal saat mengawal mobil berpelat RI 36 menjadi viral di media sosial. Dalam video tersebut, polisi tampak meminta kendaraan lain untuk menunjukkan sikap yang dianggap tidak sopan. Kejadian ini langsung menuai beragam komentar dari warganet, yang melihat urgensi pengawalan tersebut.
Akun @txttransportasit membagikan ulang video tersebut, disertai komentar yang menggelitik. “Puas banget ngelihatnya. Hari-hari rakyat ngisengin patwal mobil pejabat di jalanan seru kali ya,” tulis akun itu pada Kamis (9/1/2025), memicu respon dari para pengikutnya di X.
Akun @tomAfrian dengan nada tajam menulis, “Lagaknya buru-buru, kayak kerja bener aja. Digaji pake uang rakyat aja belagu.”
Hal serupa juga diungkapkan @jalurgaza_, yang menguraikan kebiasaan pejabat yang meminta prioritas di jalanan namun sering datang terlambat ke acara atau rapat.
“Laganya si paling buru-buru di jalan, minta prioritas, padahal tiap datang ke acara/rapat selalu telat. Kerja juga kebanyakan tidak beres, tidak menyelesaikan masalah publik, tapi sewaktu di jalan tingkahnya kayak paling karena dalam kerja,” tulisnya.
Pertanyaan tentang fungsi dan urgensi patwal pejabat juga dilontarkan oleh @AditIsBack1. “Kalau memang takut telat, kenapa tidak dipersiapkan lebih awal? Sebagai pejabat yang baik, kenapa tidak mengalah dengan rakyat? Gaji mereka kan dari rakyat juga,” ujarnya.
Namun, tidak semua komentar bernada negatif. Akun @OncoWiryo68665 mengingatkan bahwa pejabat adalah pelayan masyarakat yang seharusnya dihormati.
“Mereka adalah pejuang yang ngurus kita. Wajar bila kita menghormati pejabat dan kasih jalan pada mereka,” tulisnya. Meski begitu, ia juga menyayangkan jika tindakan para pejabat tidak mencintai ketulusan.
Kritik terhadap pengawalan pejabat ini mencerminkan kekecewaan masyarakat terhadap ketimpangan di jalan raya, di mana rakyat biasa sering harus mengalah untuk memberikan prioritas kepada pejabat. Sebagai negara demokrasi, banyak warganet berharap agar para pejabat dapat mengedepankan kesetaraan dan memberikan contoh yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
Kejadian ini kembali membuka diskusi tentang etika penggunaan pengawalan pejabat dan perlunya aturan yang lebih tegas untuk memastikan bahwa fasilitas ini hanya digunakan dalam kondisi yang benar-benar mendesak.
Editor: Julisa