email : [email protected]

29.1 C
Jambi City
Kamis, April 25, 2024
- Advertisement -

KUNJUNGI EDI JAMUR JAMBI, PESERTA PELATIHAN BIMTEK JAMUR TIRAM BPP JAMBI SEMANGAT WIRAUSAHA JAMUR TIRAM

Populer

Muaro Jambi, Oerban.com – Peserta Pelatihan Bimtek Budidaya Jamur Tiram yang merupakan penyuluh pertanian yang berasal dari 6 wilayah kerja Balai Pelatihan Pertanian Jambi, yaitu dari Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau dan Kepulauan Riau, serta Jambi terlihat antusias melakukan kunjungan lapangan budidaya jamur tiram. Peserta berjumlah 30 orang didampingi oleh widyaisawara dan panitia penyelenggara pelatihan (16/02/2020).

“Dipersilahkan kepada Bapak/Ibu peserta pelatihan mendengarkan success story Edi dan Tanya jawab”, kata Lisa Marianah dalam memberikan kata sambutan didampingi oleh Masnun selaku widyaiswara yang juga ahli dalam budidaya jamur tiram.

Edi Jamur merupakan nama usaha jamur tiram yang digeluti oleh Edi Gunawan semenjak tahun 2009. “Saya dulu merupakan peserta pelatihan jamur tiram yang difasilitatori oleh Ibu drh. Linda Hadju dan Giyanto yang keduanya merupakan widyaiswara dan pegawai Balai Pelatihan Jambi” cerita Edi Gunawan mengenang masa awal membuka usaha jamur tiram.

“Banyak rintangan yang telah kami lewati untuk membuka usaha ini” ungkap Edi.

Berdasarkan pengalamannya selama hampir 12 tahun, dalam budidaya jamur tiram yang perlu diperhatikan adalah pasar.

“Di awal, saya mensurvei pasar-pasar besar yang ada di Kabupaten dan Kota Jambi. Akhirnya saya putuskan beberapa pasar diantaranya Pasar Talang Banjar, Mama, dan Angso Duo” lanjutnya.
Wirausahawan yang pernah meraup pendapatan hampir 50 juta/bulan ini mengatakan bahwa sudah banyak wirausaha lain yang juga mempunyai usaha yang sama dengannya.

Hal ini tentunya berpengaruh terhadap pendapatan yang diperolehnya setiap bulannya. “Sekarang sudah sangat banyak usaha di bidang budidaya jamur tiram, sehingga kami lebih banyak menjual bibit dan baglog ketimbang menjual jamur segar ke pasaran” tutur Edi yang awal usahanya hanya dibantu oleh istri dan mertuanya.

Baca juga  Direktur IFAD: Kementan dan IFAD Prioritaskan Kesejahteraan Petani

Saat ini Edi Jamur lebih focus kepada penjualan bibit dan baglog. “Harga Bibit F2 kami jual sekitar Rp. 18.000 dan baglog seharga Rp. 2.800 belum termasuk ongkos kirim” katanya sambil memasarkan bibit dan baglog yang telah tersusun rapi.

Selain itu, Edi Jamur juga menyediakan Jamur crispy dan nugget jamur. “satu kg Jamur Crispy kami jual seharga Rp. 100.000, dan biasanya pesanan banjir pada saat Hari Lebaran Idul Fitri” kata adik perempuan Edi Gunawan ini.

“Kami akan membuka budidaya Jamur tiram sekembali ke wilayah kerja kami” Ungkap Sugeng, peserta dari Sengeti Kabupaten Muaro Jambi.

“Kumbungnya sangat besar, bisa menampung ribuan baglog, dan ini sangat menarik untuk bisa diterapkan di Dharmasraya, apalagi keluarga saya sangat suka dengan olahan jamur seperti jamur crispy ini” Kata Ade Chandra salah satu peserta pelatihan dari Kabupaten Dharmasraya.

Penulis: Lilian Safitri
Editor: Renilda Pratiwi Yolandini

Artikulli paraprak
Artikulli tjetër
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru