Muaro Jambi, Oerban.com – Dewasa ini petani cenderung menggunakan pestisida sintetis secara berlebihan, berharap serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) segera berkurang atau musnah. Usaha pengendalian hama tersebut semata-mata hanya ditujukan untuk memusnahkan organisme pengganggu tanaman, tanpa memperhatikan kaidah-kaidah ekologi seperti keseimbangan dan kestabilan ekosistem. (08/08/2019)
Kurangnya pengetahuan masyarakat akan bahaya yang ditimbulkan akibat penggunaan pestisida kimia, mengharuskan kita mencari tanaman alternatif untuk menghambat OPT yang dapat menurunkan hasil produksi. Dan diantara tanaman yang mampu menghambat tingakat serangan hama tersebut adalah tanaman Refugia.
BPP Jambi memang sedang memanfaatkan lahan tidur sesuai dengan arahan Menteri Pertanian beberapa waktu lalu. Namun, banyaknya hama dan penyakit tanaman mengakibatkan rendahnya produksi tanaman. Hal ini terlihat pada daun tanaman yang bolong-bolong dimakan ulat, sehingga BPP Jambi memanfaatkan tanaman refugia untuk memerangkap hama. “Kita sengaja menanam tanaman jenis refugia, selain sebagai tempat hinggapnya musuh alami dan perangkap hama, juga mempercantik lahan yang ada di BPP Jambi”, jelas Wakidi.
“Tanaman refugia ditanam sebagai perangkap hama, karena warnanya yang menarik” ungkap Eriksyah, S.Si., dan Nuraidah saat diwawancarai. Beberapa penelitian menyebutkan jenis tanaman hias yang berpotensi sebagai refugia antara lain bunga matahari (Helianthus annuus), bunga kertas zinnia (Zinnia peruviana), (Zinnia acerosa), (Zinnia bicolor), (Zinnia grandiflora), (Zinnia elegans), dan kenikir (Cosmos caudatus). (TIM)