email : [email protected]

33.4 C
Jambi City
Rabu, April 24, 2024
- Advertisement -

MAHASISWA POLBANGTAN MEDAN BUAT PUPUK CAIR URIN KELINCI UNTUK BANTU PETANI TERDAMPAK COVID 19

Populer

Medan, Oerban.com – Kelinci termasuk hewan yang menggemaskan dan dipelihara banyak orang. Di balik tampilannya yang lucu, ada satu fakta menarik mungkin tidak diketahui banyak orang tentang kelinci. Urin atau air seni hewan yang suka makan wortel ini ternyata bisa dijadikan pupuk untuk semua jenis tanaman. Hal ini diungkapkan salah satu Mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan Prodi Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan Semester VI, Yan Patar Pandiangan yang berasal dari Kec. Nainggolan, Kab. Samosir, Sumut. (15/05/2020)

Yan Patar melihat masih banyak petani sangat ketergantungan dengan pupuk kimia sintetis yang efek jangka panjangnya dapat merusak tanah dan tanaman. Dengan kandungan N, P, K, dalam urin kelinci yang cukup tinggi, mendorong Yan Patar membuat pupuk organik cair dari urin 20 ekor kelinci peliharaannya dan dibagikan gratis kepada petani di Desa Sinaga Uruk Pandiangan Kecamatan Nainggolan.

Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) menerapkan proses pembelajaran mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan), dengan menugaskan untuk turun ke lapangan mendampingi petani dan penyuluh membantu meningkatkan produksi pangan.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi telah mengarahkan, tujuh Polbangtan yang tersebar di berbagai wilayah untuk menurunkan mahasiswanya mendampingi petani.

“Melalui pendampingan mahasiswa Polbangtan dan PEPI selama penyebaran wabah covid-19, dapat turut membantu petani agar stok pangan bisa terus digenjot dan stok pangan semakin aman,” kata Dedi.

Yan Patar mengatakan selama wabah Covid 19, Polbangtan Medan langsung menindaklanjuti arahan Kepala Badan PPSDMP untuk mengikuti aturan pemerintah dalam menjalankan protocol pencegahan Covid 19 dan mengarahkan seluruh mahasiswanya mengikuti metode Learning From Home (LFH).

“Meskipun belajar dari rumah masing-masing, kami tetap diinstruksikan agar tetap produktif, independen dan berkontribusi membantu petani yang ada di tempat tinggal kami masing-masing untuk mendukung program pemerintah salah satunya membantu petani menyediakan stok bahan pangan terutama selama pandemik covid 19”, katanya.

Baca juga  PENYULUH BATHIN III TETAP DAMPINGI PETANI DI MASA PANDEMI

Pupuk cair dari urin kelinci ini dihasilkan dari fermentasi urin kelinci, Em 4 dan Molase. Dalam sehari urin kelinci bisa terkumpul 3 liter lebih. Durasi proses fermentasi disesuaikan dengan jumlah urin yang akan diolah. Mengakali bau tak sedap, biasanya ditambahkan potongan jahe dan kunyit. Setelah melalui fermentasi 10 hari, pupuk urin kelinci sudah siap digunakan. Pupuk cair urin kelinci ini praktis untuk digunakan. Selain itu, pupuk cair urin kelinci mengandung banyak nutrisi yang baik untuk pertumbuhan dan bisa melawan bakteri pembusuk pada tanaman.

“Sudah ada 5 petani mandiri dan 1 kelompok tani yang menggunakan pupuk urin kelinci saya” terangnya.

Salah satu petani mandiri bernama Buha Pandingan yang menggunakan pupuk urin kelinci pada tanaman cabainya memberikan respon positif. Dia mengatakan sejak menggunakan pupuk urin kelinci milik Yan Patar, pertumbuhan tanaman cabainya mengalami perbedaan yang sangat signifikan dengan petani cabai yang ada di desa Sinaga Uruk Pandiangan.

“Awal April setelah bibit cabai saya pindahkan dari persemaian ke lahan pertanaman, Yan Patar menawarkan pupuk urine kelincinya pada saya untuk saya gunakan ke tanaman cabai saya. Ternyata setelah saya melakukan 2 kali penyemprotan, perkembangan tanaman cabai cukup baik. Sekarang ini saya sudah melakukan penyemprotan menggunakan pupuk urine kelinci sebanyak 8 kali dan hasilnya memuaskan” katanya.

“Saat ini Kab. Samosir sedang dilanda kemarau namun tanaman cabai saya tidak terganggu semenjak menggunakan pupuk ini”, ungkapnya.

Penulis : Ira Lisyani
Editor : Renilda Pratiwi Yolandini

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru