email : [email protected]

24.5 C
Jambi City
Jumat, Maret 29, 2024
- Advertisement -

Membandingkan Nutrisi Makanan Mentah dan Makanan yang Dimasak

Populer

Kota Jambi, Oerban.com – Banyak anggapan bahwa makanan mentah memiliki lebih banyak nutrisi. Sedangkan makanan yang dimasak berkurang kandungannya. Pada kenyataannya, pencernaan dalam tubuh kita membantu memecahnya menjadi molekul yang dapat diserap tubuh. Makanan yang kita makan juga mengandung enzim yang membantu pencernaan.

Enzim peka terhadap panas dan mudah dinonaktifkan bila terkena suhu tinggi. Faktanya, hampir semua enzim dinonaktifkan pada suhu di atas 117°F (47°C). Enzim makanan diubah selama proses memasak, tubuh membutuhkan enzim lebih banyak untuk mencernanya.

Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa tujuan utama enzim makanan adalah untuk  pertumbuhan bukan hanya untuk membantu manusia mencernanya.

Selanjutnya, tubuh manusia menghasilkan enzim yang diperlukan untuk mencerna makanan, dan tubuh menyerap serta mengeluarkan kembali beberapa enzim, sehingga tidak mungkin mencerna makanan akan menyebabkan kekurangan enzim. Selain itu, ilmu pengetahuan belum menunjukkan efek kesehatan yang merugikan dari makan makanan yang dimasak dengan enzim terdenaturasi.

Makanan mentah lebih kaya nutrisi tertentu daripada makanan yang dimasak. Beberapa nutrisi mudah dinonaktifkan atau dapat terlepas dari makanan selama proses memasak. Vitamin yang larut dalam air, seperti vitamin C dan vitamin B, sangat rentan hilang selama memasak. Faktanya, merebus sayuran dapat mengurangi kandungan vitamin yang larut dalam air sebanyak 50-60%.

Beberapa mineral dan vitamin A juga hilang selama memasak, meskipun pada tingkat yang lebih rendah. Vitamin D, E dan K yang larut dalam lemak sebagian besar tidak terpengaruh oleh memasak.

Perebusan menyebabkan kehilangan nutrisi terbesar, sementara metode memasak lainnya lebih efektif menjaga kandungan nutrisi makanan. Mengukus, memanggang, dan menggoreng adalah beberapa metode memasak sayuran terbaik untuk mempertahankan nutrisi, dan lamanya waktu makanan terkena panas mempengaruhi kandungan nutrisinya. Semakin lama makanan dimasak, semakin besar kehilangan nutrisi.

Baca juga  Rumah Sakit di Belgia Mendapat Penghargaan Makanan dengan Kualitas Terbaik

Penelitian telah menunjukkan bahwa memasak sayuran meningkatkan ketersediaan antioksidan seperti beta-karoten dan lutein. Beta-karoten adalah antioksidan kuat yang diubah tubuh menjadi vitamin A.

Diet kaya beta-karoten telah dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung.Likopen antioksidan juga lebih mudah diserap oleh tubuh Anda ketika Anda mendapatkannya dari makanan yang dimasak daripada makanan mentah. Lycopene telah dikaitkan dengan penurunan risiko kanker prostat pada pria dan risiko penyakit jantung yang lebih rendah.

Satu studi menemukan bahwa memasak tomat mengurangi kandungan vitamin C mereka sebesar 29%, sementara kandungan likopennya lebih dari dua kali lipat dalam waktu 30 menit memasak. Juga, kapasitas antioksidan total tomat meningkat lebih dari 60%.

Studi lain menemukan bahwa memasak meningkatkan kapasitas antioksidan dan kandungan senyawa tanaman yang ditemukan dalam wortel dan brokoli.

Antioksidan penting karena melindungi tubuh dari molekul berbahaya yang disebut radikal bebas. Diet kaya antioksidan dikaitkan dengan risiko penyakit kronis yang lebih rendah.Beberapa jenis makanan tertentu lebih baik dimasak Daripada dikonsumsi dalam kondisi mentah karena mengandung jenis bakteri tertentu.

Akan tetapi, buah-buahan dan sayuran umumnya aman dikonsumsi mentah tidak terkontaminasi. Bayam, selada, tomat dan kecambah mentah adalah beberapa buah dan sayuran yang paling sering terkontaminasi oleh bakteri.

Sedangkan daging mentah, ikan, telur, dan susu seringkali mengandung bakteri yang dapat membuat kita sakit, sehingga lebih diutamakan untuk dimasak terlebih dahulu sebelum dimakan. Jadi, tidak semua makanan mentah memiliki nutrisi yang lebih baik daripada makanan yang dimasak, begitu juga sebaliknya. Ada jenis-jenis makanan tertentu yang lebih baik dikonsumsi setelah dimasak, ada pula yang lebih baik dikonsumsi saat mentah.

*Artikel ini disarikan dari laman healthline.com

Baca juga  FAHRI HAMZAH "MAKANAN" INTELIJEN

 

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru