email : [email protected]

25 C
Jambi City
Minggu, Mei 19, 2024
- Advertisement -

Mengapa Anjing Rentan Terhadap Lolongan? Studi Hungaria Menjawab

Populer

Budapest, Oerban.com – Ketika ahli perilaku hewan Hungaria Fanni Lehoczki memperhatikan bahwa lolongan berulang dari Siberian husky ‘Bizsu’ miliknya tidak selalu membuat anjing lain bereaksi seperti serigala. Maka muncul pertanyaan, mengapa anjing tertentu lebih rentan melolong?

Para peneliti di Universitas Eötvos Lorand di Budapest, tempat Lehoczki bekerja, sedang menyelidiki apakah ras anjing tertentu lebih rentan melolong dan apakah ini ada hubungannya dengan hubungan genetik mereka dengan serigala.

Lehoczki dan timnya mempelajari bagaimana ras anjing, usia, dan jenis kelamin memengaruhi responsnya terhadap lolongan, menguji 68 anjing ras yang memainkan rekaman lolongan anjing serigala selama 3 menit dan mengamati reaksi mereka.

Anjing-anjing dalam percobaan tersebut berasal dari 28 ras berbeda, dari ras purba seperti Shiba inu, Siberian Husky, Malamute Alaska, dan Pekingese, hingga terrier dan boxer

“Temuan utama menyatakan bahwa breed yang secara genetik lebih dekat dengan serigala lebih cenderung merespons dengan lolongan dan juga menunjukkan lebih banyak sinyal stres daripada anjing yang kurang dekat hubungannya dengan serigala,” kata Lehoczki, mencatat bahwa itu benar untuk anjing lima tahun ke atas.

Tidak ada perbedaan ras pada anjing yang lebih muda, sehingga para peneliti terus menyelidiki masalah tersebut.

Anjing senior dari ras yang lebih tua akan merespons dengan lolongan yang berkepanjangan dan juga menunjukkan perilaku yang berhubungan dengan stres, sementara ras yang lebih modern tampaknya merespons dengan menggonggong. Studi ini juga menemukan bahwa ras yang lebih sering melolong juga menunjukkan perilaku yang lebih terkait dengan stres, seperti menguap, mengayun-ayunkan tubuh, menjilat mulut, atau mencakar tubuh.

Studi ini adalah yang pertama secara khusus meneliti melolong pada anjing peliharaan. Dia menyimpulkan bahwa domestikasi manusia dan pemuliaan selektif secara mendasar mengubah repertoar vokal anjing dan persepsi serta produksi lolongan anjing.

Sumber: Reuters

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru