Kota Jambi, Oerban.com – Pada Kamis (23/11/2023), Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Sulthan Thaha Jambi mengadakan acara pelepasan 70 mahasiswa yang telah dinyatakan lulus dan akan diwisuda pada bulan Desember mendatang.
Yudisium ke-21 FAH UIN Jambi ini mengusung tema “Mewujudkan lulusan yang humanis, kreatif profesional, dan berkontribusi membangun bangsa.”
Yudisium diawali oleh Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Bahrul Ulum, MA, yang didampingi oleh Dekan FAH UIN STS Jambi, Dr. Halimah Djafar, M.Fil.I., serta Wakil Dekan I, II, dan III, yaitu Dr. Ali Muzakir, M.Ag., Dr. Alfian, S.Pd, M.Ed., dan Dr. Raudhoh, S.Ag., SS, M.Pd.I.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor III, Dr. Bahrul Ulum MA., menyampaikan selamat tinggal kepada mahasiswa yang telah mencapai tahap ini. Beliau menekankan bahwa saat ini merupakan fase di mana para mahasiswa telah memprogram diri untuk mengarungi satu dekade perjalanan hidup dalam lingkup perkuliahan.
“Setelah ini kalian akan masuk pada masa bagaimana kalian mempraktekkan teori yang telah kalian dapatkan selama berkuliah di UIN STS Jambi di tengah masyarakat,” tegas Dr. Bahrul Ulum,MA.
70 mahasiswa yang mengikuti yudisium berasal dari empat program studi di lingkungan FAH UIN STS Jambi, dengan rincian Sejarah Peradaban Islam sebanyak 7 orang, Bahasa Sastra Arab 12 orang, Sastra Inggris 20 orang, dan Ilmu Perpustakaan 31 orang.
Dekan FAH UIN STS Jambi, Dr. Halimah Djafar, M.Fil.I., berharap agar para lulusan FAH UIN STS Jambi dapat menjadi teladan yang baik di masyarakat, mengingat mereka adalah refleksi dari lulusan sebuah institusi pendidikan tinggi yang bernafaskan agama.
“Jadilah contoh yang baik bagi masyarakat dan dapat bekerjasama dengan masyarakat. Jadilah pelopor penggerak di tengah masyarakat di manapun berada,” kata Dekan FAH UIN STS Jambi.
Dekan FAH UIN STS Jambi juga menyampaikan permintaan maaf atas nama dosen dan tenaga kependidikan yang selama ini berdedikasi di garda terdepan dalam pelayanan kepada mahasiswa. Dia menegaskan bahwa segala kesalahan yang terjadi tidak disengaja.(*)
Editor: Ainun Afifah