Sarolangun, Oerban.com – Lomba Asah Terampil (LAT) merupakan sebuah ajang adu keterampilan petani baik secara teori maupun praktek serta sebagai sebuah ajang pemersatu bagi petani dan penyuluh. LAT juga merupakan kegiatan rutin tahunan yang dilaksanakan secara berjenjang mulai di tingkat kecamatan yang dilaksanakan oleh Balai Penyuluhahn Pertanian (BPP), dimana para jawara tingkat kecamatan kini diperlombakan di tingkat kabupaten.
Lomba Asah Terampil juga diadakan oleh Kabupaten Sarolangun tepatnya di Dinas Tanaman pangan hortikultura dan perkebunan dimana penyelenggaranya adalah UPTD BPPP dan Poknal Kabupaten Sarolangun. Sedangkan pesertanya terdiri dari 11 Kecamatan se – Kabupaten Sarolangun. Adapun jenis kegiatan yang dilombakan diantaranya LCT, orasi penyuluh, bongkar pasang hand tractor, cita rasa kopi, TBS kelapa sawit (tebak varietas) serta Kupas kelapa. Setelah melalui beberapa tahapan lomba, mulai dari babak penyisihan, semifinal sampai final, ditetapkanlah sebagai juara umum dari BPP Kecamatan Pauh.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Sarolangun, Dedy Hendry mengatakan, “Dengan ajang ini diharapkan dapat menggali potensi, informasi, semangat serta silaturahmi antar petani maupun penyuluh se Kabupaten Sarolangun yg mana pemenangnya akan maju ke tingkat Provinsi dalam ajang yang sama. Alhamdulillah kegiatan ini terselenggara dengan lancar dan sukses tidak lepas dari peran kelompok Fungsional (Poknal) Kabupaten dan Korwil Kecamatan,” kata beliau.
Kegiatan ini sejalan dengan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanain (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi yang mengatakan bahwa sumber daya manusia menjadi faktor pengungkit untuk meningkatkan produktivitas pertanian. “SDM pertanian yang profesional, unggul dan berdaya saing menjadi kunci peningkatan produktivitas pertanian kita,” ungkapnya.
LAT tidak hanya sekedar ajang perlombaan yang menguji keterampilan dan pemahaman anggota kelompoktani tentang Pertanian (bidang perkebunan, Bidang Tanaman Pangan, Bidang Kelembagaan, Bidang Hortikultura, Bidang Peternakan) namun dalam kegiatan ini juga menampilkan kekompakan PPL dalam mendukung jagoan masing-masing, dan yang terpenting dalam kegiatan ini adalah terjaganya hubungan emosional antara para PPL dan Anggota kelompok tani.
Gemuruhnya dukungan PPL dalam mendukung jagoannya masing-masing merupakan sebuah magnet yang tanpa disadari akan mengikat para penyuluh larut dalam kebersamaan, terlebih saat memasuki babak final, kebersamaan penyuluh akan semakin erat. Nilai tambah dari keakraban penyuluh tentunya akan sangat mempengaruhi kinerja penyuluh dalam membina kelompoktani, kedekatan emosional erat kaitannya dengan terjadinya komunikasi yang baik, komunikasi yang baik akan lebih mengefektifkan penyampaian program kerja yang akan dilaksanakan pada kelompok tani.
Penulis: Vika. S