Oleh: Ninda Devina Indriani
Oerban.com – Problematika pendidikan di Indonesia terus menjadi hal yang kerap diperbincangkan. Survey Political and Economic Risk Consultant (PERC) menunjukkan bahwa kualitas pendidikan indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di asia, khususnya di pelosok Papua yang seharusnya memiliki potensi besar untuk menjadi sumber inspirasi dan perubahan. Namun kenyataannya, pendidikan di daerah-daerah terpencil masih terhambat oleh berbagai masalah.
Ini isu yang cukup kompleks dan membutuhkan perhatian serius dari pemerintah. Papua sering kali diabaikan dalam peta pembangunan nasional, termasuk di bidang pendidikan. Padahal, di pelosok Papua terdapat banyak “mutiara” anak-anak dan generasi muda yang berpotensi besar jika diberikan kesempatan setara dalam pendidikan.
Salah satu tantangan utama didaerah ini adalah infrastrukturnya yang minim. Banyak daerah terpencil di Papua yang sulit dijangkau, sehingga akses ke fasilitas pendidikan sangat terbatas. Sekolah-sekolah di sana juga sering kekurangan guru yang berkualitas, dan sarana belajarnya kurang memadai. Ini berakibat pada rendahnya kualitas pendidikan yang diterima oleh anak-anak di daerah pelosok papua.
Baca juga: Website Desa: Kunci Modernisasi dan Kemajuan Desa di Era Digital
Ketika dilihat dari sisi geografis, banyak anak-anak Papua yang berjarak sangat jauh dari sekolah tetapi harus berjalan tanpa alas kaki untuk bisa belajar. Secercah harapan untuk dapat mencicipi akses ke sekolah dengan baik kerap muncul di tengah situasi yang sulit.
Anak-anak tersebut rata-rata tidak mendapatkan layanan dan hak menikmati pendidikan secara memadai, sehingga banyak terjadi angka ‘drop out‘ dan para siswa di sana belum bebas dari ‘3 M’ yaitu membaca, menulis dan menghitung. Mereka itu tidak malas, tetapi memang ada yang terkendala. Tidak memiliki biaya untuk memenuhi kebutuhan sekolah dan hidup sehari-hari, karna untuk mengonsumsi makanan saja mereka juga masih sulit.
Selain itu, kebijakan pendidikan yang cenderung seragam di seluruh Indonesia sering kali tidak sesuai dengan kondisi lokal Papua. Mulai dari budaya, bahasa, dan kebutuhan khusus masyarakat, Papua sering kali tidak diperhitungkan dalam penyusunan kurikulum dan metode pengajaran. Ini juga menyebabkan pendidikan yang diberikan itu kurang relevan dan tidak efektif.
Menurunnya kualitas pendidikan pedalaman ini diperlukan keterlibatan antara pemerintah, lembaga pendidikan dan pihak lainnya untuk menemukan jalan keluar atas masalah ini. Membangun SDM yang berkualitas juga akan memberikan andil besar bagi proses perubahan dan kemajuan bangsa ke depan.
Penting bagi pemerintah dan semua pihak terkait untuk lebih memperhatikan pendidikan di Papua. Memanfaatkan teknologi untuk menjangkau daerah-daerah terpencil. Memberikan pelatihan khusus bagi guru-guru yang akan ditempatkan di Papua agar mereka dapat mengajar dengan efektif dan memahami konteks lokal.
Langkah dan jalan keluar dalam mengatasi masalah pendidikan di Papua yang kompleks dapat dimulai dari kemauan politik, karena syarat utama yang harus dipenuhi itu dari pemerintah daerahnya. Dibuatnya program wajib belajar oleh kepala daerah, dan menyelenggarakan pendidikan anak usia dini di setiap desa serta dorongan dari keluarga juga sangatlah penting.
Seluruh lapisan masyarakat memang harus bergerak bersama untuk memperbaiki kondisi pendidikan terutama di daerah yang tertinggal. Jika terus terusan diam saja dan membiarkan Papua sampai anak-anak tersebut tidak dapat membaca dan mengerti angka, sama artinya kita membiarkan masalah ini semakin meluas.
Harus ada kesungguhan dan keseriusan pemerintah untuk terus berupaya mencari solusi dari masalah tersebut. Perjuangan anak-anak di sana membuka kembali mata kita bahwa banyak anak-anak di pelosok Papua yang masih belum terpenuhi haknya dalam memperoleh pendidikan layak dan memadai.
Dibalik semua tantangan ini, terdapat potensi besar yang belum tergali. Anak-anak Papua memiliki kecerdasan dan bakat yang luar biasa. Dengan pemberian pendidikan yang tepat dan dukungan yang memadai, mereka bisa berkembang menjadi individu-individu yang berprestasi dan memberikan kontribusi signifikan bagi masyarakat dan bangsa.
Pendidikan anak-anak di pelosok Papua masih menghadapi banyak tantangan yang memerlukan perhatian dan tindakan nyata dari berbagai pihak terutama pemerintah. Adanya langkah yang tepat dan kerja sama yang baik, diharapkan nantinya kualitas pendidikan di Papua dapat meningkat secara merata hingga ke semua anak, tanpa terkecuali, agar mereka juga bisa mendapatkan hak untuk belajar dan berkembang. Dan “mutiara-mutiara” di pelosok Papua ini akan dapat bersinar terang, memberikan harapan baru bagi masa depan mereka dan bangsa Indonesia secara keseluruhan.