Oerban.com – Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat telah memicu adanya perubahan sistem pembelajaran di sekolah. Pembelajaran konvensional yaitu metode pembelajaran yang banyak diterapkan di sekolah saat ini dinilai tidak menarik dan tidak relevan lagi bagi siswa karena pembelajaran konvensional masih menjadikan guru sebagai aktor utama dalam pembelajaran sehingga siswa tidak berperan secara aktif dalam membangun pengetahuan, sikap, dan prilakunya.
Hal yang paling penting dalam proses pembelajaran adalah terjadinya interaksi belajar antara guru dan siswa. Dari interaksi tersebut terjadi transfer pengetahuan antara keduanya. Penyampaian ilmu pengetahuan dapat disampaikan dalam berbagai model, metode, dan strategi pembelajaran. Bahkan untuk memudahkan penyampaian ilmu pengetahuan seorang guru dapat menggunakan bantuan perangkat media pembelajaran. Penggunaan media atau alat bantu sangat membantu aktivitas proses pembelajaran terutama dapat membantu peningkatan prestasi belajar siswa.
Hakikat dari proses belajar mengajar adalah proses komunikasi yaitu penyampaian informasi dari sumber informasi melalui media tertentu kepada penerima informasi. Ada beberapa alasan berkenaan dengan pemanfaatan media, di antaranya: pelajaran akan lebih menarik perhatian siswa, bahan pelajaran akan lebih mudah dipahami oleh siswa, metode mengajar akan lebih bervariasi, dan siswa akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar.
Seiring dengan perkembangan teknologi informasis (TI) yang semakin pesat, semakin dibutuhan pula suatu konsep dan mekanisme pembelajaran berbasis TI. Konsep yang kemudian terkenal dengan e-learning ini membawa pengaruh terjadinya transformasi pendidikan konvensional kedalam bentuk digital baik secara isi dan sistemnya. perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan khususnya dalam pembelajaran. Pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi saat ini yang sedang banyak dikembangkan oleh para pengembang dunia pendidikan salah satunya adalah pembelajaran dengan menggunakan media Lectora Inspire. Lectora Inspire merupakan software pengembangan belajar elektronik (e-learning) yang efektif membantu dalam pembuatan media pembelajaran dengan jenis media interaktif. Aplikasi ini relatif mudah diaplikasikan atau diterapkan karena tidak memerlukan pemahaman bahasa pemograman yang canggih dan memiliki tampilan antar muka yang familier karena mirip dengan aplikasi power point..
Lectora inspire dapat membantu pendidik dalam membuat media atau multimedia insteraktif. Aplikasi Lectora Inspire memiliki template yang cukup banyak dan bervariasi, sehingga penggunanya dapat memilih sesuai dengan keinginan pembuatnya. Lectora juga menyediakan gambar dan aplikasi bergerak untuk membuat tampilan lectora menjadi lebih menarik. Selain itu, dalam aplikasi Lectora Inspire terdapat pilihan menu untuk membuat latihan soal yang beragam, sehingga peserta didik tertarik menggunakan media pembelajaran yang dibuat oleh gurunya. Aplikasi ini juga dapat menambahkan gambar atau mengedit video maupun suara (rekaman atau yang sudah tersedia di aplikasi) dengan mudah.
Banyak peneliti yang telah mengembangkan media pembelajaran dengan memanfaatkan aplikasi lectora baik dari mata pelajaran tingkat sekolah dasar maupun tingkat sekolah menengah. Materi pembelajaran yang dapat dikembangkan dengan aplikasi lectora yaitu materi pembelajaran yang membutuhkan visualisasi untuk menumbuhkan pemahaman dari peserta didik. Hal ini dikarenakan media yang dihasilkan dari aplikasi lectora mampu memasukkan baik itu berupa gambar, animasi bergerak, audio ataupun video yang dapat meransang pemahaman peserta didik.
Salah satu bentuk penerapan teknologi pembelajaran adalah pembelajaran dengan menggunakan media Lectora Inspire. Fungsi dari Lectora Inspire dalam pendidikan dibagi menjadi tujuh fungsi, yaitu: Guru dapat membuat dan menyajikan materi ajar dengan tanpa harus melakukan programming, guru dapat melakukan pengujian terhadap materi ajar yang diberikan, dalam berbagai macam bentuk tes seperti pilihan ganda, benar/salah, mencocokan (mathcing), tarik dan tempatkan (drag dan drop), isian singkat (fill in the blank), dan hot spot, guru/peserta didik dapat mengakses materi ajar/uji yang dibutuhkan baik secara offline maupun online, mampu menggunakan teks, suara, video, animasi dalam suatu kesatuan, mampu memvisualisasikan materi yang abstrak, membawa objek yang sangat besar atau berbahaya dalam lingkungan kelas, menampilkan objek yang tidak bisa dilihat oleh mata telanjang.
Lectora Inspire memiliki kelebihan dibandingkan dengan aplikasi serupanya yaitu power point. Adapun kelebihan beberapa kelebihan tersebut yaitu memiliki template yang lebih beragam dibandingkan power point yang hanya memiliki template yang sederhana, Lectora Inspire bisa di convert kedalam format e-learning sedangkan ppt biasanya hanya bisa di ubah kedalam format PDF. Lectora Inspire menyediakan template kuis atau tes yang beragam, sedangkan power point tidak memilikinya. Ketika menginstall aplikasi Lectora, aplikasi pendukung seperti flypaper, Camtasia atau snagit akan ikut terinstall otomatis.
Computer Technology Research Coorporation (R. Rizal Isnanto, 2004) menyatakan bahwa orang hanya mampu mengingat 20% dari yang dilihat dan 30% dari yang didengar. Namun, mereka mengingat 50% dari yang dilihat sekaligus didengar dan sebanyak 80% dari yang dilihat, didengar, dan yang dilakukan sekaligus. Dengan demikian, lectora inspire sebagai multimedia menjadi perangkat ampuh untuk proses pengajaran dan pendidikan. Adapun manfaat yang didapat adalah proses pembelajaran menjadi menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar (ceramah) dapat dikurangi, kualitas belajar siswa dapat lebih termotivasi dan terdongkrak serta belajar mengajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja (sangat fleksibel), serta sikap dan perhatian belajar siswa dapat ditingkatkan dan dipusatkan. Lectora inspire juga dapat memungkinkan siswa belajar secara mandiri sehingga pembelajaran tidak hanya dilaksanakan di sekolah tetapi dapat dilaksanakan di luar sekolah.
Penulis: Dwi Angraini Harita P, Nadia Alfia Netta (Mahasiswa Magister Pendidikan Fisika UNP)
