email : [email protected]

23.8 C
Jambi City
Selasa, Mei 14, 2024
- Advertisement -

Pemerintah Abai dengan Jalan Renah Pemetik Kabupaten Kerinci

Populer

Penulis : Agustia Gafar

(Ketua Majelis Aspirasi Mahasiswa UNJA asal Kabupaten Kerinci)

Kerinci, Oerban.com – Beberapa hari belakangan ini penulis mendapat kabar dari kawan-kawan mahasiswa di Kabupaten Kerinci mengenai keluh kesah masyarakat Kerinci tentang akses jalan menuju lahan pertanian yang berlokasi di Renah Pemetik, yang termasuk lahan pertanian terbesar di Kabupaten Kerinci dan masyarakat yang berkebun disana pun dari berbagai Kecamatan di Kabupaten Kerinci terutama Kecamatan Air Hangat Timur, Air Hangat dan Siulak, dengan varietas jenis tanaman  diantaranya kopi, kayu kulit manis, tembakau, kentang, pisang dan berbagai jenis tanaman lainnya.

Bukan hanya lahan pertanian, jalan Renah Pemetik juga menjadi akses kegiatan sehari-hari dan penghubung antar desa yaitu dari desa Pungut Mudik ke Desa Pemetik Kecik, Pasir Jaya, Lubuk Tabun dan Sungai Kuning, tentu masyarakat disana mau tidak mau, suka tidak suka harus berjuang menempuh jalan kerikil, licin, berlumpur, mendaki serta penurunan jalan tanah meski merasa terhambat.

Kondisi jalan menuju area perkebunan di Renah Pemetik, Kerinci.

Jalan yang rusak parah bukan hanya 1 atau 2 titik tapi mencapai sepuluh titik dan hampir sepanjang jalan dipenuhi kerikil yang sudah bertahun-tahun lamanya.

Sebagai mahasiswa yang melihat dan mendengar keluh kesah masyarakat seperti ini, tentu membuat penulis tergerak dengan rasa peduli dan simpatik atas suara masyarakat yang tidak didengar dan tidak dipedulikan dengan kondisi yang ada.

Sebelum lebih lanjut, penulis ucapkan terima kasih kepada mahasiswa Kabupaten Kerinci baik yang diluar maupun yang didalam kabupaten Kerinci yang selalu peduli dengan kondisi dan keadaan masyarakat di Kerinci, kepada pemerintah agar segera menepati janji, kebutuhan dan kewajiban kepada masyarakat secepatnya.

Selama ini setiap calon DPRD, Bupati dan wakilnya menjadikan jalan Rnah Pemetik hanya atau dimanfaatkan untuk kepentingan politik demi suara masyarakat yang tinggal dan berkebun disana, tentu ini adalah tindakan yang tidak baik, karena hanya memanfaatkan kepentingan partai dan individu pribadi dan setelah terpilih, menjabat atau berkuasa, banyak yang tutup telinga, mata, bahkan hati atas apa yang dirasakan masyarakat.

Baca juga  TEMBUS JARAK DAN WAKTU PEMBELAJARAN MELALUI BOC, KEMENTAN TERUS TINGKATKAN KOMPETENSI PENYULUH DAN PETANI

Dari informasi yang sudah menyebar, pemerintah menganggarkan sekitar 800 juta melalui PUPR Kerinci untuk jalan Renah Pemetik yang sudah rusak berpuluh tahun lamanya tentu tidak lah cukup apalagi jalan Renah Pemetik sangat panjang dan rusak parah, jika dilihat 800 juta dengan kondisi jalan sangat tidak mungkin dan tidak akan sampai 1 Km jalan untuk di aspal atau dibeton.

Kondisi jalan rusak selama bertahun-tahun, di Kerinci.

Maka dari itu atas nama kepedulian terhadap masyarakat Kabupaten Kerinci, meminta pemerintah Kabupaten Kerinci cepat dalam menangani permasalah ini. Sebab mengenai jalan sudah jelas tertera dalam UU no 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan.

Sesuai pasal perpasal yang tertera di undang-undang tersebut sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk ditangani secara cepat dan sesuai dengan undang-undang tersebut sebenarnya pemerintah sudah mengabaikan dan melanggar aturan yang berlaku.

Agar mahasiswa dan masyarakat tidak menyatakan sikap serta bertindak lebih jauh, pemerintah Kabupaten Kerinci sebaiknya perlu mengambil tindakan secepat-cepatnya. Tepati janji, lanjutkan kinerja atau mundur secara hormat.

 

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru