email : [email protected]

25 C
Jambi City
Friday, November 22, 2024
- Advertisement -

PENEMPATAN GELAR APOTEKER TERBARU

Populer

Jambi, Oerban.com – Akhir-akhir ini isu hangat di kalangan farmasis bermunculan, khususnya berkaitan dengan profesi Apoteker. Apoteker menjadi hangat dibincangkan, apakah sebagai tenaga medis atau non medis?. Topik ini menjadi perbincangan bagi seluruh apoteker yang ada di Indonesia.

Awalnya, gelar “Apt” (Apoteker) diletakkan di belakang nama, namun kini diusulkan untuk diletakkan di depan nama. Contohnya, “apt. Ayu, S.Farm”. Tujuannya adalah supaya profesi Apoteker lebih dikenal oleh masyarakat, saat ini Profesi Apoteker masih belum dikenal, tidak seperti dokter maupun suster. Banyak Apoteker di seluruh Indonesia berharap masyarakat dapat mengenal dan mengetahui peran apoteker, namun hasil di lapangan tidak sesuai harapan.

Berdasarkan usulan yang diajukan oleh Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) mengenai perubahan letak gelar pada nama seseorang, bersama Komite Farmasi Nasional (KFN) melaporkan bahwa UU Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi, pasal 26 ayat (5),(6),(7) dan (8) dimana penjelasan pasal tersebut berisi tidak dijelaskan dan tidak dicantumkan dengan jelas gelar profesi dari apoteker. Hal ini yang memicu IAI untuk menanggapi respon tersebut sehingga mengajukan usulan perubahan letak gelar.

Perubahan gelar yang dilakukan menjadi tugas Apoteker untuk berusaha keras mengenalkan ke masyarakat tentang perannya Apoteker, Memang untuk mencapai Apoteker Indonesia menjadi sesuai dengan yang diharapkan seperti, Negara-negara maju di luar sana, yaitu Amerika Serikat, Jerman, Inggris tidaklah mudah Namun, dengan terus berupaya, nantinya perlahan masyarakat akan mengenal Apoteker dan bakal beralih pikiran bahwa Apoteker sangat dibutuhkan terkhusus dalam konsultasi penyakit, penggunaan obat yang tepat dan lain-lain.

Harapannya, dengan hidupnya eksistensi regulasi-regulasi Kementerian Kesehatan, BPOM maupun Organisasi Profesi Apoteker. Apoteker yang bekerja di unit pelayanan seperti Apotek, Puskesmas, Klinik dan Rumah Sakit memanfaatkan kesempatan tersebut, selain itu swamedikasi telah menjadi trend yang dapat dimanfaatkan Apoteker untuk tidak menyerah untuk mengenalkan Apoteker ke masyarakat, seperti edukasi tentang obat-obatan (meskipun hanya untuk penyaki-penyakit ringan).

Penulis: Nurul Zhikra
Editor: Renilda Pratiwi Yolandini

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru