email : [email protected]

33.4 C
Jambi City
Rabu, April 24, 2024
- Advertisement -

PENYULUH DAN PETANI BAWANG MERAH DARI RASAU TETAP EKSIS MESKIPUN DI WILAYAH PERKEBUNAN

Populer

Bangko, Oerban.com – Bertani itu tidak hanya sekedar bercocok tanam dan agribisnis, tapi bertani adalah membangun sebuah negara yang kuat. Karena itu ketahanan pangan adalah ketahanan nasional. Pertanian adalah penolong ekonomi petani, dalam artian luas pertanian adalah penolong ekonomi negeri. (09/101/2020)

Wilayah Desa Rasau, Kecamatan Renah Pamenang, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi merupakan wilayah yang mayoritas ditanami perkebunan kelapa sawit. Namun ada beberapa petani disana yang tertarik membudidayakan bawang merah seperti Kelompok Tani Makmur. Bawang merah merupakan salah satu komoditas unggulan Kementerian Pertanian melalui program Gedor Horti.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa tantangan yang dihadapi pertanian saat ini adalah mencukupi pangan bagi seluruh rakyat Indonesia. “Kita harus memastikan ketersediaan barang pangan maupun ketersediaan akses untuk mendapatkannya di situasi pandemi covid 19,” tegas Mentan.

Saat ini kita sedang berada di Kelompok Tani Makmur, Desa Rasau,. Salah satu komoditas yang dibudidayakan adalah tanaman bawang merah.
Salah satu petani bawang merah, Sukardi mengatakan sangat termotivasi dalam budidaya tanaman ini. “Motivasi saya menanam bawang merah ini karena sangat menguntungkan karena bisa menyekolahkan anak, mengkuliahkan anak, dan kebutuhan sehari – hari dapat terpenuhi serta tercukupi,” ujar Kardi.

Maspian, petani muda Desa Rasau yang tidak gengsi dalam bertani juga menyampaikan alasan beliau menanam bawang merah. “Yang pertama saya melihat lahan Bapak – bapak dikampung ini menanam bawang merah hasilnya sangat menguntungkan, yang kedua saya ingin menambah wawasan dan belajar untuk bisa menanam bawang merah,” ucap Maspian.

Sementara itu, Agus Rudiyanto yang merupakan PPL Desa Rasau, Kecamatan Renah Pamenang mengatakan, “Awalnya waktu itu ada bantuan bawang merah, terus kami sosialisasikan ke Kelompok Tani Makmur dan Alhamdulillah petani menanam semua. Kami semangati dan dampingi sampai berhasil. Waktu itu ada bantuan awal satu hektar dan ada insiatif dari anggota Kelompok Tani Makmur untuk dianggarkan kembali penanam berikutnya tanpa mengandalkan bantuan lagi. Harapan saya sebagai penyuluh bawang merah ini tetap berkembang dan bisa menular ke kelompok tani yang lain,” jelas Agus.

Baca juga  Kolaborasi Petani Millenial, Penyuluh dan POPT Lakukan Monitoring OPT Cabai Merah

Kepala badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, Dedi Nursyamsi mengapresiasi penyuluh dan petani yang bersinergi.

“Sudah saatnya petani dan penyuluh memanfaatkan teknologi digital. Bila penyuluh pertaniannya cerdas, bisa dipastikan para petaninya juga cerdas. Bila kompetensi penyuluhnya menguasai sisi hulu, bisa dipastikan para petaninya juga akan menerapkan cara budidaya yang baik. Manfaatkan sarana prasarana yang ada untuk meningkatkan produktivitas dalam meningkatkan fungsi dari BPP,” pungkas Dedi.

Penulis : Wahyudi. N
Editor : Tim Redaksi

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru