Muaro Jambi, Oerban.com – Sebanyak 30 orang Penyuluh Pertanian dari Tanjung Jabung Timur mengikuti sertifikasi penyuluh yang diselenggarakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi bertempat di Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Jambi selama lima hari, 19/5/2025.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Tanjung Jabung Timur Sunarno mengatakan betapa pentingnya kegiatan ini agar para penyuluh mampu menjalankan tugas profesi penyuluhannya secara profesional sehingga target kerja yang telah ditetapkan dapat dilaksanakan dengan baik.
Lebih lanjut, Sunarno juga memberikan pesan khusus kepada para penyuluh supaya mengikuti kegiatan ini dengan sungguh-sungguh dan bukan sekadar formalitas saja karena proses dan pelaksananya adalah Lembaga Sertifikasi Profesi yang dikenal sudah professional.
“Saya harapkan peserta agar mengikuti kegiatan ini dengan sungguh-sungguh karena pelaksanaannya bukan sekadar formalitas saja,” ujarnya.
Kegiatan yang bertempat di Bapeltan Jambi sebagai Tempat Uji Kompetensi ini telah menjadi tempat yang diakui oleh beberapa lembaga lain guna meningkatkan kompetensi para penyuluh khususnya serta insan pertanian lain yang memerlukan peningkatan kompetensi.
“Sertifikasi ini tidak seperti pelatihan, akan tetapi pembuktian kompetensi dari seorang penyuluh pertanian yang akan diuji oleh assessor. Jadi usahakan agar peserta memperoleh hasil yang maksimal,” ungkap Sugeng Mulyono selaku Kepala Bapeltan Jambi.
Kegiatan sertifikasi profesi ini adalah proses pengakuan formal terhadap kompetensi dan kemampuan penyuluh pertanian dalam melakukan tugasnya. Sertifikasi ini bertujuan untuk:
- Meningkatkan kualitas penyuluhan. Menjamin bahwa penyuluh pertanian memiliki kompetensi yang memadai untuk melakukan penyuluhan yang efektif.
- Meningkatkan kepercayaan. Meningkatkan kepercayaan petani dan masyarakat terhadap penyuluh pertanian.
- Meningkatkan profesionalisme. Meningkatkan profesionalisme penyuluh pertanian dalam melakukan tugasnya.
Sertifikasi profesi ini biasanya diberikan oleh lembaga yang berwenang, seperti Kementerian Pertanian atau lembaga sertifikasi yang terakreditasi. Proses sertifikasi ini dapat melibatkan: penyuluh pertanian harus memiliki pendidikan dan pelatihan yang memadai dalam bidang pertanian dan penyuluhan, penyuluh pertanian harus memiliki pengalaman kerja yang memadai dalam bidang penyuluhan pertanian, dan penyuluh pertanian harus lulus ujian sertifikasi yang diselenggarakan oleh lembaga yang berwenang.
Sertifikasi profesi penyuluh pertanian dapat membantu meningkatkan kualitas dan profesionalisme penyuluhan pertanian di Indonesia.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa sertifikasi profesi penyuluh pertanian sangat penting untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme penyuluh pertanian. Penyuluh pertanian dianggap sebagai ujung tombak pembangunan pertanian di lapangan yang memiliki peran strategis dalam meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani.
Dengan sertifikasi profesi, penyuluh pertanian dapat membuktikan kemampuan dan pengetahuan mereka dalam bidang pertanian, sehingga dapat memberikan kontribusi yang lebih efektif dalam pembangunan pertanian. Menteri Pertanian juga menekankan bahwa peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) menjadi salah satu fokus Kementerian Pertanian untuk mencapai swasembada pangan dan meningkatkan ketahanan pangan nasional.
Sertifikasi profesi penyuluh pertanian juga dapat membantu meningkatkan kualitas pelayanan penyuluhan pertanian dan memberikan jaminan kompetensi bagi petani dan masyarakat. Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) terus mendukung proses sertifikasi untuk meningkatkan profesionalisme dan kualitas pelayanan. (*)
Editor: Ainun Afifah
