email : [email protected]

28 C
Jambi City
Friday, November 22, 2024
- Advertisement -

Perempuan Yang Bercerita, Dari Persoalan Menulis Kreatif Hingga Karya

Populer

Kota Jambi, Oerban.com – Era new normal tetap memberikan ruang bagi diskusi-diskusi yang membahas sebuah isu. Selain berbentuk webinar melalui beberapa aplikasi seperti zoom cloud meeting, google meet, WhatsApp, hingga platform media sosial Instagram, diskusi tatap muka yang tetap menerapkan protokol kesehatan juga perlahan dilakukan. Sebut saja sebuah diskusi yang menghadirkan dua penulis perempuan muda Jambi.

Mengangkat tema perempuan yang bercerita, diskusi berjudul jumpa sapa yang digelar oleh beberapa komunitas seperti, komunitas berani menulis, svarna visual, rumah besama, serta kafe kopi dari hati ini menghadirkan Novita Sari, penulis kumpulan cerpen Perempuan Yang Lahir Dari Kelopak Mawar (SMI, 2020) dan Rahma Yuniarsih, penulis novel Senja Yang Tak Tergantikan (SMI, 2019). Keduanya bercerita tentang pengalamannya masing-masing dalam menghasilkan karya.

Senin, (18/01) bertempat di Kafe kopi dari hati Jambi, Nusa Indah. Puluhan pasang mata menyaksikan pemaparan cerita masing-masing pembicara. Dipandu oleh Lulu Khairunnisa, siang yang sedikit gelap tersebut tampak begitu hidup.

Novita Sari, alumnus Universitas Jambi program studi Sastra Indonesia menyampaikan bahwa dalam menulis kreatif, seseorang memerlukan motivasi internal dan eksternal. Ia juga bercerita, telah mulai menulis sejak madrasah Tsanawiyah, ketika diminta oleh guru bahasa Indonesianya mengisi Mading sekolah. Berlanjut masa SMA, ia sering mengikuti lomba baca puisi dan masuk 15 besar kategori menulis puisi yang diadakan oleh penerbit Salim media Indonesia. Barulah saat kuliah ia benar-benar mendalami dunia kepenulisan, dan setelah dirasa cukup, ia baru berani membukukan karyanya yang telah lebih dulu terbit di media.

Berbeda dengan Novi, Rahma yang merupakan alumnus Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Syaifuddin Jambi jurusan ilmu pemerintahan, memulai jejak kepenulisannya sejak SD. Ia bercerita sejak kecil sering menulis di buku-buku catatan. Hingga akhirnya, ia berhasil menulis bukunya yang ke sepuluh berupa novel pada akhir tahun 2019 kemarin. Rahma juga menyampaikan, ada banyak sekali kemudahan ketika seseorang ingin memulai menulis, tinggal bagaimana seseorang dapat merealisasikan pikirannya menjadi sebuah tulisan.

Baca juga  Mengatasi Kesedihan dengan Bijak: Pelajaran dari "La Tahzan"

Sesi pemaparan cerita tersebut, berlangsung sekitar 40 menit dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Salah satu pertanyaan menarik yang diutarakan oleh peserta diskusi mengenai pendapat pembicara tentang orang yang menulis untuk mendapatkan uang. Kedua pembicara saling melempar argumentasi, yang secara umum menemukan titik tengah yang sama bahwa tak masalah jika seseorang mencari penghasilan lewat tulisan, namun, seorang penulis haruslah berpegang teguh pada tujuan untuk mencerdaskan, bukan hanya keuntungan pribadi.

Selain diskusi dan tanya jawab, agenda ini juga dimaksudkan untuk melaunching buku karya Novita Sari yang terbit di akhir tahun 2020. Buku kumpulan cerpennya yang berisi 25 cerita pendek resmi di luncurkan bersamaan dengan pembukaan diskusi dengan pemotongan tumpeng secara simbolik.

Penulis: Siti Aisyah

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru