email : [email protected]

23.7 C
Jambi City
Jumat, April 26, 2024
- Advertisement -

PETANI MILENIAL ROKAN HILIR MELIHAT PELUANG BESAR DALAM BUDIDAYA TANAMAN MELON

Populer

Bagansiapiapi, Oerban.com – Desa Bantayan, Kecamatan Batu Hampar, Kabupaten Rokan Hilir sudah setahun belakangan ini mulai dibudidayakan tanaman melon. (23/09/2020)

Ternyata setelah di analisa usaha tani, melon setengah hektar dibandingkan dengan sawit lima hektar dalam satu tahun, hasilnya lebih tinggi melon setengah hekatar dalam satu musim.

Artinya dalam waktu 70 hari, melon yang setengah hektar bisa mengimbangi sawit 5 hektar selama satu tahun hasilnya jika dikonversikan. Pasaran melon sekarang ini juga sudah lumayan bagus di daerah Rokan Hilir.

“Potensi sumber daya alam bagus dan petani sudah semakin hebat dan cerdas sehingga mereka bisa memilih komoditi apa yang akan ditanam sesuai dengan permintaan pasar yang hari ini memang luar biasa. Contohnya tanaman melon yang ditanam oleh petani milenial kita ini sangat berpotensi ditanam di Kecamatan Batu Hampar,” kata Alkahfi Sutikno, Ketua KTNA Kabupaten Rokan Hilir.

Peri Hartono salah satu petani milenial di Kelompok Tani Bangun Jaya, Desa Bantayan, Kecamatan Batu Hampar, Kabupaten Rokan Hilir mencoba membudidayakan tanaman melon. Ini termasuk langka di Kabupaten Rokan Hilir dimana lahan disana sangat kritis dan mayoritas petaninya lebih banyak membudidayakan tanaman padi sawah.

“Ide awal dan motivasi menanam melon ini karena kita melihat peluang dari pasar, permintaan yang cukup banyak dan menjamin sehingga kami mencoba menanam melon ini. Selain itu juga kami ingin merotasi tanaman agar hama dan penyakit di areal tersebut tidak resisten nantinya,” ujar Peri.

Kegiatan Peri ini selaras dengan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi yang menyatakan bahwa keberadaan para petani milenial sangat diperlukan untuk menjadi pelopor sekaligus membuat jejaring usaha pertanian.

Baca juga  Kementan Tingkatkan Produktivitas Lahan Rawa dengan Optimasi Lahan dan Pompanisasi di Kabupaten Tebo

“Mereka (petani milenial) diharapkan mampu menarik minat generasi milenial menekuni usaha dibidang pertanian. Apalagi sudah banyak petani milenial yang kini telah menjadi pengusaha sektor pertanian dan mengembangkan usahanya dari hulu hingga ke hilir,” jelas Dedi.

Sementara itu, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Batu Hampar, Sudirman ikut memberikan tanggapan terhadap petani milenial yang berada di wilayah binaannya.

“Kami sebagai penyuluh membantu dari kegiatan petani, malahan sekarang ini petani lebih hebat dan maju dari penyuluhnya apalagi mereka bisa memanfaatkan media sosial dalam pemasaran hasilnya. Seperti Petani Millenial kita Peri ini dimana pada siang hari beliau ke lapangan dan pada malam hari beliau bisa beristirahat sambil belajar melalui gadget,” ujar Sudirman.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) meyakini generasi muda menjadi penentu kemajuan pertanian nasional. Estafet petani selanjutnya berada di pundak generasi muda. Sebab mereka mempunyai inovasi dan gagasan kreatif yang sangat bermanfaat bagi kelangsungan pertanian.

“Apalagi dengan memanfaatkan teknologi yang tersedia maka dunia dalam genggaman. Generasi milenial bidang pertanian saat ini tak hanya sekedar bertani, tetapi juga cerdas berwirausahatani dengan memanfaatkan teknologi,” terang SYL.

Penulis : Wahyudi. N
Editor : Tim Redaksi

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru