Oerban.com – Bermula menjadi sosok mahasiswa yang tidak mengenal apapun, sehingga harus berjuang dalam membentuk karakter dan menemukan jiwa kesatrianya. Proses hingga proses dijalankan, tidak peduli berapa kali terbentur dan terbentur tetapi selalu percaya bahwa terbentur bisa menjadi terbentuk. Itulah prinsip seorang mahasiswa pejuang yang berasal dari ujung timur pesisir Jambi, yang lahir menjadi sosok pemimpin pembawa perubahan.

Bermula menjadi seorang pemimpin di jurusan atau dikenal sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI) UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi 2022-2023. Langkah awal dalam memulai perjalanan seorang petualang, menahkodai Program Studi memberikan gerakan nyata, gerakan pembawa perubahan hingga dikenang seorang tokoh.

Melangkah ke Bumi Sriwijaya

Lembaran baru dibuka, perjalanan menuju ke UIN Raden Fatah Palembang dalam agenda Kongres Nasional FKM BPI/BKI Se-Indonesia. Kegiatan ini mempertemukan mahasiswa yang berasal dari Sabang hingga Merauke.

Momentum tersebut membuka cakrawala pengetahuan dan pikiran bahwa di Jambi tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan mahasiswa yang berasal dari di Pulau Jawa dan Sulawesi. Innalilahi wa innailaihi Raji’un Palembang membawa dan memberikan ku amanah tanggung jawab yang sangat berat, yaitu sebagai pemimpin di pulau Sumatra.

Baca juga  Sikapi Berbagai Isu Nasional, Berikut 4 Tuntutan yang Dilontar KAMMI Bandung

Beban moral yang besar untuk menahkodai kepemimpinan FKM BPI/BKI Wilayah 1 Sumatra, berbekal pengalaman, pengetahuan dan keinginan, dengan ucapan “Bismillahirrahmanirrahim” Forum Komunikasi Mahasiswa (FKM) Bimbingan Penyuluhan Islam & Bimbingan Konseling Islam (BPI/BKI) Wilayah 1 Sumatra Ketua dan Pengurus sah dilantik periode 2022-2024.

Berlabuh ke Ujung Barat Pulau Jawa

Banten, UIN Sultan Maulana Hasanuddin menjadi saksi kerasnya perjalanan hidup, melawati berbagai daerah Palembang hingga Lampung mengajarkan ku bahwa Sumatra sangatlah luas. Daratan menjadi saksi panjangnya perjalanan dan lautan menjadi saksi begitu indahnya lautan ketika matahari terbenam dan terbit kembali. Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) Forum Komunikasi Mahasiswa (FKM) Bimbingan Penyuluhan Islam dan Bimbingan Konseling Islam (BPI/BKI) Se-Indonesia kembali mengajarkanku bahwa kunci kemampuan adalah keberanian. Berani untuk speak up, berani untuk bertindak, berani mengadu argumen, berani menghadapi tantangan dan berani untuk melangkah melawan rasa takut.

Eksplor hingga ke Ibu Kota Negara

DKI Jakarta, dahulunya merupakan Ibu Kota Negera Republik Indonesia, setiap sudutnya kami jelajahi bahwa keindahan bukan hanya terletak pada objek wisata. Bermula menaiki kereta api yang tidak kutemui di Jambi memberikan pengalaman tersendiri, kecanggihan teknologi transportasi, setelah perjalanan singkat tersebut. Perjalanan ini adalah langkah awal menyusuri jalan-jalan Ibu Kota, hingga membawaku ke Monumen Nasional, Kota Tua dan berkesempatan untuk mengeksplor Perpustakaan Nasional, pusatnya keilmuan serta informasi, sejenak menyapukan pandangan sekeliling ruangan setiap lantainya, kemudian berpikir betapa ketertinggalan nya perpustakaan yang ada Jambi.

Baca juga  Keluarga Syurga

Memasuki malam terlihat indah, megah gedung pencakar langit dan lampu yang berjejer menyinari jalanan merupakan keindahan istimewa yang tidak ditemukan di Desa atau Kota Kecil, hiruk pikuk kehidupan manusia sangatlah terasa sebagai kota megapolitan memiliki lebih 10 juta jiwa.

Selamat Datang di Kota Idaman (Curup, Provinsi Bengkulu)

Suguhan kopi khas Curup saat cuaca dingin ditambah hujan adalah kenikmatan tiada duanya, itulah yang kurasakan ketika baru sampai di Curup, Provinsi Bengkulu yang dikenal julukan sebagai Kota Idaman. Cuacanya yang sangat dingin dan sering hujan, karena terletak di atas dataran tinggi, 11/12 sedikit unggul jika dibandingkan dengan Kabupaten Kerinci, Jambi.

Lawatan kali ini berada di IAIN Curup masih berkenaan dengan Forum Komunikasi Mahasiswa (FKM) Bimbingan Penyuluhan Islam dan Bimbingan Konseling Islam (BPI BKI). Musyawarah Kerja Wilayah 1 Sumatra merupakan nama agenda kali ini. Berlandaskan tanggung jawab yang harus ditunaikan sebagai Ketua Wilayah menjadikan bahan untuk terus belajar hingga melampaui batas kemampuan diri sendiri.

Kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang telah pelajari, dijalani menjadi pegangan untuk memimpin wadah ini agar terus eksis, dikenal, serta berjalan sesuai dengan visi dan misi. Bekal tersebutlah menjadikan diri ini yakin dan berani untuk bertindak mengambil keputusan dalam setiap dinamika yang terjadi ketika bermusyawarah.

Desiran Angin Pantai Panjang dan Pantai Pasir Putih 

Melangkah ke Kota Bengkulu, bersama keluarga baru. Perjalanan ini terasa spesial ditemani oleh sosok pemimpin dermawan dan bermasyarakat. Itulah yang sedikit yang bisa diungkapkan, ilmu dalam dunia kampus berhasil di implementasikan pada masyarakat dan mampu bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Bersama menjelajahi Kota Bengkulu berpindah ke Pantai Pasir Panjang dan Pantai Pasir Putih melihat keindahan ombak, pasir putih nan halus, indahnya matahari terbenam dan begitu luasnya lautan menjadi daya tarik oleh semua kalangan. Keesokan menjadi sejarah karena dapat berkunjung dan berkesempatan berdiskusi berbagi pengalaman bersama Dosen dan Pengurus Himpunan Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam UIN Fatmawati Soekarno Bengkulu terasa sangat bahagia dapat berjumpa dengan keluarga baru yang berada di Provinsi Bengkulu.

Baca juga  Betawi Diantara Arab Dan Cina: Dari Melting Pot Menjadi Cracking Pot

Pulang ke Sepucuk Nipah Sembilan Lurah

Perjalanan panjang penuh halangan, rintangan menjadi akhir cerita dalam episode ini, 2 tahun menjabat sebagai Ketua Wilayah 1 Sumatra FKM BPI/BKI banyak output yang didapatkan, terutama keluarga baru yang berasal dari ujung Sumatra hingga ujung Papua terlepas dari dinamika dalam kepengurusan internal dan dinamika kepengurusan Himpunan Mahasiswa setataran wilayah Sumatra, masing-masing memiliki tantangan yang berbeda, UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi menjadi titik akhir bersandar nya kapal di pelabuhan yang sudah dinahkodai.

Kongres FKM BPI BKI Se-Indonesia digelar di Jambi dengan penuh Dinamika, sangat menguras energi, pikiran, waktu, tenaga bahkan materi menjadikan pelajaran yang sangat berharga tidak ditemukan di kampus manapun. Bertanggung jawab bersama Pimpinan Prodi  Bimbingan Penyuluhan Islam UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi, perlahan melangkah menghadapi badai dan ombak yang menerjang.

Berawal dari wafatnya Rektor UIN STS Jambi, pelaksanaan kegiatan akhir tahun mengakibatkan kurangnya dukungan secara material hingga moril dan intervensi berbagai pihak serta badai, ombak tidak pernah berhenti dari keganasannya, sempat berpikir untuk menyerah, tetapi layar sudah terkembang, banyak yang sudah dikorbankan agar kapal terus melaju menjadikan motivasi dan semangat untuk terus berjuang.

Sesuatu hal yang telah dimulai haruslah diselesaikan apapun hasilnya, Kongres FKM BPI BKI Se-Indonesia di UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi resmi ditutup dan secara resmi Kepengurusan Periode 2022-2024 Forum Komunikasi Mahasiswa (FKM) Bimbingan Penyuluhan Islam dan Bimbingan Konseling Islam (BPI/BKI) Demisioner.(*)

Baca juga  Memajukan Peternakan Melalui Program Inovasi Desa