email : [email protected]

29.8 C
Jambi City
Jumat, Mei 3, 2024
- Advertisement -

PKS Tanggapi Kelangkaan BBM di Papua, Mulyanto: Klaim BBM Satu Harga Cuma Lip Service

Populer

Jakarta, Oerban.com – Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto menanggapi kelangkaan pasokan BBM di Papua yang menyebabkan naiknya harga jual hingga Rp 50 ribu/liter.

Menurutnya, apa yang terjadi di Papua saat ini menunjukan klaim Pemerintah soal BBM satu harga hanya lips service atau pemanis bibir. Nyatanya harga jual BBM di Papua sangat tinggi, beda jauh dengan di pulau lain.

“Pemerintah jangan cuma omong doang BBM satu harga. Faktanya harga jual BBM meroket di Papua,” katanya dalam keterangan tertulis, Senin (8/11/2021).

Menurut Mulyanto, pemerintah harus segera meminta Pertamina dan BPH Migas stabilkan pasokan BBM di Papua, agar harga bisa terkendali.

“Jangan sampai kelangkaan ini berlarut sehingga mengganggu aktivitas ekonomi dan masyarakat di Papua,” jelasnya.

Mulyanto menambahkan, Pemerintah, BPH Migas, dan Pertamina harus serius menyelesaikan masalah ini dan segera menjelaskan kepada publik kenapa hal ini terjadi.

Dia menegaskan Pemerintah harus transparan mengenai penyebab kelangkaan pasokan BBM di Papua. Apakah karena ulah mafia penimbun BBM atau memang karena kemampuan distribusi Pertamina yang lemah.

“Soal kelangkaan yang memicu harga menjadi tidak normal ini sudah sering terjadi. Bahkan keluhan masyarakat baik di Jawa maupun luar Jawa atas hilangnya Pertalite dari pasaran juga belum terselesaikan,” paparnya.

Lebih lanjut Wakil Ketua Fraksi PK itu meminta, Pertamina jangan sekedar mewacanakan kenaikan harga BBM, namun tidak menyelesaikan soal kelangkaan tersebut.

“Ini kan terkesan, Pemerintah hanya sekedar mengambil solusi mudah yang ujung-ujungnya mengorbankan rakyat dengan harga BBM mahal,” tegasnya.

Sebelumnya diberitakan bahwa sudah hampir sepekan harga BBM di Papua melejit hingga Rp 50 ribu/liter. Selain harga yang tinggi pasokan BBM ke Papua juga diduga berkurang. Akibatnya di beberapa SPBU terjadi antrian panjang.

Baca juga  Migrasi Hukum Kolonial Otoriter Menuju Hukum Modern Demokratis

Editor: Renilda Pratiwi Yolandini

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru