Washington, Oerban.com — Presiden Donald Trump mengklaim bahwa perang Israel di Gaza akan berhenti “dalam waktu yang tidak terlalu lama” saat ia bertemu dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu di Washington pada hari Senin, sambil mengulangi rencananya yang kontroversial untuk mencaplok wilayah Palestina yang diblokade tersebut.
Presiden AS itu mengatakan bahwa menguasai dan memiliki Jalur Gaza “akan menjadi hal yang baik” di tengah memburuknya situasi kemanusiaan akibat serangan Israel.
Dalam pernyataan bersama yang dirilis pada hari Senin, para kepala dari enam organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa termasuk Program Pangan Dunia, UNICEF, dan Organisasi Kesehatan Dunia, memperingatkan bahwa tidak ada bantuan komersial maupun kemanusiaan yang masuk ke Gaza selama lebih dari satu bulan akibat blokade Israel yang terus berlangsung.
“Lebih dari 2,1 juta orang terjebak, dibombardir, dan dibiarkan kelaparan, sementara di titik-titik perbatasan, makanan, obat-obatan, bahan bakar, dan perlengkapan tempat tinggal menumpuk, serta peralatan penting terhenti,” bunyi pernyataan tersebut.
Lembaga-lembaga tersebut menyoroti data yang menunjukkan bahwa lebih dari 1.000 anak tewas atau terluka dalam minggu pertama setelah runtuhnya gencatan senjata terbaru, angka mingguan tertinggi sejak konflik dimulai.
Trump juga mengatakan bahwa AS dan Iran sedang melakukan pembicaraan langsung mengenai program nuklir negara Timur Tengah tersebut.
“Kami sedang melakukan pembicaraan langsung dengan Iran, dan pembicaraan itu telah dimulai. Akan berlanjut pada hari Sabtu. Kami memiliki pertemuan besar, dan kita akan lihat apa yang bisa terjadi. Dan saya pikir semua orang sepakat bahwa membuat kesepakatan akan lebih baik,” kata Trump kepada para wartawan.
Sumber: Daily Sabah
Editor: Julisa