Kota Jambi, Oerban.com – Dalam rangka menyelaraskan kebijakan dan strategi peningkatan Luas Tambah Tanam (LTT) serta Optimalisasi Lahan Rawa (Oplah), Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jambi menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) yang dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan pertanian.
Acara ini berlangsung di Ruang Rapat Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, dengan tujuan utama merumuskan langkah konkret dalam meningkatkan produktivitas pertanian, khususnya padi sawah dan padi lahan kering di Provinsi Jambi.
Peserta Rakor dihadiri oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jambi, Sekretaris Dinas, serta jajaran terkait, termasuk bidang Tanaman Pangan, UPTD BPTPH, dan UPTD BPSPT. Turut hadir pula Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor beserta tim akademik, Kepala Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Jambi beserta para Widyaiswara, serta Kepala Balai Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Jambi dan jajaran teknis.
Hasil dari Rakor ini merangkum beberapa data yang menjadi pedoman dalam perencanaan ke depan, antara lain Luas Baku Sawah (LBS) sebesar 69.961 hektare, Target Optimalisasi Lahan Rawa (Oplah) 2024 sebesar 13.874 hektare, dan Revisi Target Oplah 2025 oleh Pusat sebesar 7.023 hektare. Selain itu, ketersediaan benih di Provinsi Jambi pada periode Januari hingga Mei 2025 mencapai 1.350 ton.
Salah satu permasalahan yang disorot dalam Rakor ini adalah pengajuan benih ke pusat yang terkendala oleh belum terealisasinya Memorandum of Understanding (MoU) di beberapa Brigade Pangan. Kendala ini menghambat distribusi benih kepada petani dan berpotensi memperlambat target tanam yang telah ditetapkan.
Sebagai solusi, langkah-langkah strategis yang disepakati antara lain mempercepat finalisasi MoU antara Dinas Pertanian dengan Brigade Pangan terkait guna memastikan distribusi benih berjalan optimal, serta meningkatkan koordinasi lintas sektor, khususnya antara pemerintah daerah, pusat, dan lembaga terkait agar kebijakan pengadaan benih dapat segera dieksekusi.
Dalam konteks swasembada pangan, Menteri Pertanian menegaskan bahwa peningkatan LTT dan optimalisasi lahan rawa merupakan langkah strategis yang harus diakselerasi guna memastikan ketahanan pangan nasional.
“Peningkatan luas tanam dan optimalisasi lahan rawa adalah elemen fundamental dalam menjaga keberlanjutan produksi pangan. Dengan kolaborasi yang erat antara pusat dan daerah, kita mampu menciptakan sistem pertanian yang lebih tangguh dan mandiri,” ungkap Menteri.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian menambahkan bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada penguatan kapasitas petani dan tenaga penyuluh.
“Peningkatan produktivitas tidak hanya bertumpu pada ketersediaan lahan dan benih, tetapi juga pada kesiapan sumber daya manusia di sektor pertanian. Oleh karena itu, BPPSDMP terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pelatihan dan pendampingan bagi para petani serta tenaga penyuluh,” ujarnya.
Dengan hasil Rakor ini, diharapkan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dapat semakin erat dalam mendorong optimalisasi pertanian di Provinsi Jambi, guna mencapai target swasembada pangan yang berkelanjutan.
Editor: Ainun Afifah