email : [email protected]

24.5 C
Jambi City
Senin, April 29, 2024
- Advertisement -

Rocky Gerung Nilai Pernyataan Jokowi Minta Dikritik Sebagai Sebuah Negative Intention

Populer

Jakarta, Oerban.com – Pengamat politik Rocky Gerung menilai jika pernyataan presiden Jokowi yang minta dikritik sebagai sebuah negative intention, hal ini senada dengan pendapat masyarakat khususnya kalangan warga net yang ramai-ramai mempersoalkan UU ITE hingga menjadi salah satu trending topic di twitter.

Pernyataan Jokowi tersebut dinilai kontradiktif dengan rekam jejak digital yang ada, pasalnya, pada tahun 2020 yang lalu, Menko Polhukam Mahfud MD menegaskan jika di tahun 2021 polisi siber akan sungguh-sungguh diaktifkan, hal ini tentu membuat masyarakat menjadi khawatir ketika menyampaikan pendapatnya di media sosial.

“Itulah yang disebut paradoks dari pemaksaan, jadi dia (pemerintah) lupa bahwa pernah mengancam, sekarang membujuk orang supaya gak usah takut kasih kritik,” Kata Rocky di akun youtubenya pada Kamis (11/2).

Menurut Rocky, seharusnya pemerintah membatalkan dulu ide polusi sibernya sebelum meminta masyarakat untuk lebih aktif mengkritik, karena masyarakat mampu memverifikasi apa yang diinginkan oleh istana lewat rekam jejak digital.

Pada akhirnya kata Rocky, apa yang disampaikan oleh pemerintah hanya akan menjadi sebuah olok-olok, karena ternyata ingatan publik selalu dapat membatalkan maksud-maksud tersembunyi dari istana.

Lebih lanjut, Rocky menilai jika pernyataan presiden yang minta dikritik hanya sebuah pencitraan karena bertepatan dengan momentum hari pers nasional pada tahun 2021.

“Terbaca betul bahwa ini pencitraan baru yang intensinya negatif. Silahkan pers bebas, tapi setelah itu balik ke istana ditungguin buzzer,” Ujar Rocky.

Fenomena hadirnya buzzer juga menjadi keresahan tersendiri. Kwik Kian Gie, salah satu tokoh kritis pada zaman orde baru pun mengakui ketidaknyamanannya terhadap para buzzer istana, hal tersebut disampaikannya lewat akun twitter @kiangiekwik.

“Saya belum pernah setakut saat ini mengemukakan pendapat yang berbeda dengan maksud baik memberikan alternatif. Langsung saja di-buzzer habis-habisan, masalah pribadi diodal-adil. Zaman Pak Harto saya diberi kolom sangat longgar oleh Kompas. Kritik-kritik tajam. tidak sekalipun ada masalah,” Kata Kwik Kian Gie pada (6/2).

Baca juga  MENTERI KKP BELUM JUGA DITENTUKAN, INI PENJELASAN ROCKY GERUNG

Editor: Renilda PY

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru