email : [email protected]

30.5 C
Jambi City
Senin, April 29, 2024
- Advertisement -

Serbu Kamp Pengungsi Balata di Nablus, Pasukan Israel Geledah Rumah-rumah dan Merusak Jalanan

Populer

Oerban.com – Pasukan pendudukan Israel, disertai dengan buldoser dan kendaraan militer, melancarkan serangan di kamp pengungsi Balata di kota Nablus, Palestina pada Selasa (16/1/2024).

Sumber-sumber lokal melaporkan bahwa serangan tersebut melibatkan penggeledahan dan penghancuran beberapa rumah, serta perusakan jalan-jalan di dalam kamp  pengungsi Balata.

Kontingen militer dalam jumlah besar, yang terdiri dari sekitar 30 kendaraan militer, mengepung kamp tersebut sebelum melakukan serangan, yang terjadi di tengah serangan udara dan pengawasan oleh pesawat dan drone. Serangan tersebut memicu bentrokan hebat antara penghuni kamp dan pasukan pendudukan, dimulai dari pintu masuk selatan dan kemudian menyebar ke berbagai lingkungan.

Pada saat yang sama, tentara Israel menahan 50 warga Palestina lainnya di beberapa kota di Tepi Barat yang diduduki pada hari yang sama, menurut laporan dari kelompok urusan tahanan. Penangkapan ini, yang ditandai dengan laporan pemukulan, penganiayaan terhadap keluarga dan pengrusakan properti, menjadikan jumlah total warga Palestina yang ditahan oleh Israel di Tepi Barat sejak 7 Oktober menjadi 5.950 orang, sebagaimana diuraikan dalam pernyataan bersama oleh Komisi Urusan Tahanan dan Palestina.

“Penangkapan tersebut ditandai dengan penganiayaan, pemukulan hebat dan ancaman terhadap tahanan dan keluarga mereka, selain tindakan sabotase dan perusakan rumah warga yang meluas,” tegas pernyataan itu. Serangan Israel menargetkan kota-kota termasuk Hebron, Ramallah, Jericho, Jenin, Qalqilya dan Nablus.

Penting untuk dicatat bahwa angka yang diberikan tidak mencakup warga Palestina yang ditahan di Gaza, dan pihak berwenang Israel tidak merinci jumlah mereka. Serangan Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza telah meningkatkan ketegangan di Tepi Barat, dengan serangan hampir setiap hari ke kota-kota Palestina.

Akibat konflik tersebut, PBB melaporkan bahwa 85% penduduk Gaza menjadi pengungsi internal, bergulat dengan kekurangan sumber daya penting seperti makanan, air bersih dan obat-obatan. Selain itu, 60% infrastruktur di wilayah kantong tersebut rusak atau hancur, sehingga memperburuk krisis kemanusiaan di wilayah tersebut.

Baca juga  Respons Pembantaian di Gaza, Malaysia Larang Kapal Berbendera Israel Berlabuh

Sumber: Daily Sabah

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru